Lihat ke Halaman Asli

KKN 120 UINSU

Mahasiswa UINSU Angkatan 2021

Penurunan Kemiskinan Ekstrem, Mahasiswa KKN 120 UINSU Adakan Pelatihan Pembuatan Spray Antinyamuk Berbahan Dasar Tanaman Serai

Diperbarui: 3 September 2024   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Produk hasil pelatihan/dokpri

Pada Rabu, 21 Agustus 2024, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 120 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) melaksanakan pelatihan kewirausahaan pembuatan spray anti nyamuk dari tanaman serai di Desa Cinta Raja. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan ibu-ibu dari Dusun 1 hingga Dusun 5, pengurus PKK Desa Cinta Raja, serta ibu-ibu perangkat desa. Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi warga Desa Cinta Raja dalam membuat spray anti nyamuk yang efektif dan ramah lingkungan. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan peserta, sehingga mereka dapat mengembangkan produk spray anti nyamuk sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.

Kegiatan pelatihan dibagi menjadi tiga sesi materi utama. Sesi pertama, mahasiswa dari Fakultas Sains dan Teknologi memaparkan materi mengenai pengenalan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan cara pencegahannya. Peserta diberikan pemahaman tentang bahaya penyakit DBD, gejala-gejalanya, serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit. 

Sesi kedua, mahasiswa dari Fakultas Sains dan Teknologi juga menyampaikan materi tentang pembuatan spray anti nyamuk dari tanaman serai. Serai merupakan bahan alami yang efektif dalam mengusir nyamuk karena mengandung sitronellal, sitronellol, dan geraniol yang dapat menghalau nyamuk. Peserta diberitahu bagaimana cara mengekstrak dan memproses tanaman serai menjadi spray anti nyamuk yang aman dan ramah lingkungan. 

Pada sesi terakhir, mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam memberikan pemaparan mengenai peluang ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan dari inovasi produk spray anti nyamuk. Peserta diberikan wawasan tentang potensi pasar, strategi pemasaran, dan pendekatan kewirausahaan yang dapat diterapkan untuk menjadikan spray anti nyamuk sebagai produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Antusiasme peserta terlihat sangat tinggi selama kegiatan pelatihan berlangsung. Mereka aktif untuk bertanya dan mencatat hal hal terkait pembuatan spray anti nyamuk, serta menunjukkan keinginan yang kuat untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh. Secara keseluruhan, program pelatihan kewirausahaan pembuatan spray anti nyamuk dari tanaman serai di Desa Cinta Raja diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan penyakit DBD dan mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan di kalangan warga. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, diharapkan masyarakat Desa Cinta Raja dapat memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia untuk mengembangkan produk yang bernilai ekonomi tinggi dan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline