Lihat ke Halaman Asli

Nur Rasyid Hadiyanto

Sekali Melangkah Menginspirasi

Gempa Bumi Tak Mengoyahkan Semangat dalam Jiwa Menggapai Impianku

Diperbarui: 23 Juli 2023   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Quote B.J Habibie

Setiap orang dalam kehidupannya pasti memiliki impian dan harapannya masing-masing. Impian setiap orang berbeda-beda sehingga tidak bisa disamaratakan antara individu satu dengan individu lain. Orang kembarpun impiannya pun juga berbeda walaupun fisiknya sama. Impian bisa jadi impian jangka pendek maupun panjang. Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa impian setiap orang berbeda-beda? Karena impian yang dibuat oleh masing-masing individu dipengaruhi oleh pola pikir, pengalaman atau peristiwa-peristiwa unik yang dijumpainya sehingga dapat merubah cara pandang terhadap kehidupannya. 

Pastikan bahwa dirimu memiliki impian yang jelas dan terukur kemudian kuncilah pikiran anda bahwa saya harus meraih impian saya tersebut. kalaupun belum memiliki Impian yang anda lakukan adalah memahami diri secara mendalam melalui kontemplasi diri. Impian harus diwujudkan oleh masing- masing pemilik mimpi. Tidurlah untuk bermimpi dan saat sudah bangun maka realisasikan mimpinya dengan baik. Kalaupun anda masih saja bermimpi maka dipastikan bahwa dirimu sedang tertidur. Jika masih tertidur maka segeralah untuk bangun dan mewujudkan mimpi dirimu. 

Dalam mewujudkan mimpi tidaklah mudah karena membutuhkan perjuangan yang besar. Ibarat seorang pendaki tidak akan sampai ke puncak jika tidak memiliki perjuangan yang besar. Yang digarisbawahi disini adalah perjuangannya. Jika tidak memiliki mental pejuang dan gampang/mudah menyerah maka tidak akan sampai ke puncak sebab jalan perjuangan ini selalu menanjak atau naik. Bagi individu yang mempunyai mental tempe pasti akan balik kanan untuk kembali sebab dalam pikirannya mengatakan saya sudah tidak mampu lagi memperjuangkan impian ini. Ya sejatinya dalam mengapai puncak itu memang berat, kita harus sadar disini terlebih dahulu. Kalaupun kita sudah paham bahwa dalam mengapai puncak itu berat maka saat menjalaninya dengan cara menikmati saja perjalanannya. Kalau perjalanan kita nikmati pasti nantinya akan sampai dan nanti dirimu bakal mengatakan kok tiba-tiba sudah sampai, padahal baru kemarin kita melakukan perjuangan ini. Usaha itu sangat penting sekali dalam mencapai sebuah keberhasilan. Keberhasilan itu sejatinya membutuhkan usaha yang maksimal. Bj habibie ''keberhasilan bukanlah milik orang yang pintar, keberhasilan adalah kepunyaan mereka yang senantiasa yang berusaha".

Selain usaha dalam mengapai puncak keberhasilan adalah mengasah potensi diri. Artinya mengasah potensi diri ini adalah supaya diri menjadi yang berkualitas yang mampu menghantarkan dalam sebuah keberhasilan. Ibarat potensi diri ini adalah bekal untuk mengapai puncaknya, kalaupun tidak ada bekal pastinya akan terhambat ke puncak keberhasilan. Ketika usaha dan mengasah potensi sudah dilakukan hanya tinggal menunggu kesempatan saja untuk menerobos pintu keberhasilan. Kita tidak tau kapan dan dimana kesempatan itu datang kepada kita, yang terpenting adalah mempersiapkan diri kita untuk menyambut kesempatan yang akan hadir dalam hidup kita.

Individu yang memiliki kemauan yang tinggi dan dibarengi oleh kemampuan diri yang berkualitas akan menghantarkan puncak keberhasilan. Bukan hanya  kemauan dan kemampuan saja melainkan didukung dengan kesempatan. Jadi konsep kemauan, kemampuan dan kesempatan merupakan satu rangkaian yang tak terpisahkan. Bayangkan saja jika diri kita hanya memiliki kemauan yang tinggi dan tidak memiliki bekal yaitu kemampuan diri maka tidak akan tercapai jika tidak ada kesempatan yang datang. Misal saja ingin menjadi tentara, maka kita niatkan untuk menjadi tentara (kemauan), kita berlatih push up, pull up, sit up, renang dan lari itu dinamakan mengasah potensi diri supaya lolos menjadi tentara. Nah kemauan dan kemampuannya sudah siap semua ini tetapi kalau pun tidak dibuka pendaftaranya pasti tidak bisa menjadi tentara (kesempatan), mungkin bisa jadi dibuka kesempatan 2 kali saja dalam setahun, kan kita tidak mengetahui kapan kesempatan itu datang. Terpenting mempersiapkan diri dan mengasah potensi supaya menjadi berkualitas, jika kesempatan datang kita sudah siap sedia. Jadi diri kita sudah mempersiapkan segala hal dan selagi ada kesempatan maka keberhasilan harus segera diraih supaya kesempatan itu jangan sampai lari jauh dari diri kita. Artinya ketika ada kesempatan yang ada harus digunakan semaksimal mungkin untuk menunjukan eksistensi diri kita dapat meraih keberhasilan tersebut. 

Ambisi pribadi juga harus dimunculkan dalam mengapai puncak kesuksesan. Individu yang ingin meraih segala hal yang diinginkan pastinya diri tidak mau diam dan hanya ini bergerak terus untuk meraih apa yang diinginkan. Perjuanganlah yang dibutuhkan untuk memenuhi ambisi dalam dirinya yaitu sampai ke puncak kesuksesan. Dalam pikirannya hanyalah ingin meraih yang diambisikan. Contohnya x berambisi ingin juara 1 di SMP maka dalam pikirannya hanya ingin berprestasi juara 1 di SMP nya dan ketika sudah berambisi akan timbul api perjuangan untuk mendapatkannya. Dalam rangka memenuhi ambisi juara 1 di SMP x dalam kesehariannya x belajar, belajar dan belajar.

Perjuangan yang telah dikorbankan baik tenaga, pikiran, materiil ataupun non materiil maka akan mendapatkan hasil sesuai perjuangannya. Hasil apa yang diperjuangkan akan sebanding dengan perjuangannya. Jika diri kita berjuang dengan setengah-setengah maka akan menghasilkan apa yang diperjuangkan. Hal ini hanya tergantung diri kita memenuhi impian kita atas dasar perjuangannya. 

Dalam pikiran dan hati jika sudah membulatkan tekat ingin meraih sesuatu yang diinginkannya maka darinya terus berjuang sampai berlelah-lelah dan capek. Rasa lelah dan capek terus mengerus semangat kita tetapi tetaplah berpengang teguh dan berdiri tegap untuk tetap semangat dalam mengapai puncak kesuksesan. Terus maju tanpa mundur untuk memperjuangkan keinginannya. 

Dalam pandangan penulis bahwa orang yang berambisi tersebut untuk mendapatkan keinginannya akan berlari sekuat tenaga untuk segera memenuhi hasrat/keinginannya. Larinya akan cepat dengan sekuat tenaga. Kenapa orang yang berambisi bisa dikatakan lari cepat? Sebab orang yang berambisi mempunyai tekat yang kuat dan oleh sebab itulah dia berlari supaya keinginannya tercapai. Apabila diri kita sedang berambisi dan tidak berlari untuk memenuhi hasrat keinginannya berarti ambisinya hanya cuma setengah-setengah itu bukan dinamakan ambisi. Sebab ambisi diartikan sebagai keinginan untuk berhasil/menang/juara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline