Lihat ke Halaman Asli

KKN Kolaboratif 97 Memvalidasi Data DTKS di Desa Balung Kulon

Diperbarui: 8 Agustus 2022   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

DTKS adalah singkatan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial. DTKS meliputi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), Penerima Bantuan dan Pemberdayaan Sosial serta Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). DTKS memuat 40% penduduk yang mempunyai status kesejahteraan sosial terendah dan dapat menerima bansos PKH dan BPNT.

Pendataan DTKS sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh perangkat desa sehingga kelompok KKN Kolaboratif 97 mencocokan dan memvalidasi data dari desa dengan data dari pemerintahan kabupaten yang tercantum di aplikasi DTKS Jember. Tujuan kami memvalidasi data kembali agar mengetahui siapa yang benar-benar berhak menerima bantuan dari pemerintah. Hal ini dilakukan agar penyaluran bantuan selanjutnya tidak lagi salah sasaran.

Balung Kulon terbagi menjadi 4 dusun yaitu Krajan Lor, Krajan Tengah, Krajan Kidul, dan Karanganom. Mahasiswa KKN Kolaboratif 97 memilih memulai survey DTKS dari dusun Karanganom, karena dusun Karanganom merupakan dusun terjauh di desa Balung Kulon. Dusun Karanganom terbagi menjadi 2 RW dan masing masing RW terbagi lagi menjadi 3 dan 4 RT. 

Survey dilakukan dengan cara mendatangi rumah responden satu persatu. Kami berpatokan kepada data yang diberikan oleh desa untuk mendatangi responden tersebut. Sebelum kami melakukan survey kami terlebih dahulu izin sekaligus menjelaskan mekanisme survey kepada Kepala Dusun dilanjutkan kepada RW dan terakhir kepada RT. 

Dokpri

Kami melakukan survey kepada warga sekitar setelah mendapatkan izin dari masing masing RT dan RW. RT dan warga setempat juga membantu kami dalam menemukan rumah-rumah yang akan disurvey. Kondisi warga setempat juga beragam, mulai dari warga yang benar-benar tidak mampu hingga terdapat juga yang masih tergolong mampu namun masuk dalam data DTKS. 

Kendala yang kami alami selama melakukan survey adalah susahnya menemukan rumah warga yang akan di survey, namun hal itu terbantu dengan bertanya kepada RT maupun warga sekitar. Selain itu, juga terdapat beberapa warga yang masuk data DTKS namun sudah meninggal, pindah rumah atau merantau, dan hilang bahkan tidak diketahui oleh warga sekitar.

Anggota Kelompok KKN Kolaboratif 97 :

1. M. Isnan Afzal Rifani 

2. Abdullah Fahmi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline