Lihat ke Halaman Asli

Nur Rahmawati

Life Long Learning

Upaya Mengurangi Sampah demi Mewujudkan Tempat Wisata Bebas Limbah

Diperbarui: 6 Februari 2024   23:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampah di Pantai, Source:  jagalaut.id

"Langkah tercepat menyelamatkan bumi dari kerusakan adalah dengan memulainya dari diri sendiri." -- Anonim.

Saya sepakat dengan penggalan kalimat menarik diatas sebab hingga saat ini, isu-isu terkait lingkungan hidup masih terus menjadi PR kita bersama. Hal ini langsung mengingatkan saya pada potret salah satu pantai yang ada di Nusa Tenggara Barat. Pantai ini sebenarnya cukup indah, banyak wisatawan yang datang dan pergi untuk menikmati panorama alam yang mempesona tersebut. Air lautnya biru sejauh mata memandang, pasirnya putih halus memberikan kesan kedamaian bagi setiap langkah yang menginjaknya.

Namun dibalik semua keindahan itu, nampaknya terselip problematika yang kian menggelinding bagai bola salju, yaitu sampah. Kesadaran wisatawan untuk membuang sampah pada tempatnya masih tergolong rendah. Kondisi tersebut terlihat dari banyaknya sampah yang berserahkan di bibir pantai maupun di sepanjang jalan menuju tempat parkiran. Jenis sampahnya pun beragam, ada putung rokok, plastik, bungkus makanan dan botol minuman dari berbagai merek, serta sampah-sampah lainnya.

Hal tersebut seolah menjadi bukti betapa perilaku wisatawan dalam membuang sampah merupakan masalah yang serius karena dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, dan jika dibiarkan tanpa penanganan lebih lanjut akan berdampak pada keseimbangan ekosistem laut hingga kemerosotan keanekaragaman hayati pada umumnya.

Atas kegelisahan tersebut, saya jadi bertanya-tanya, kenapa para wisatawan kelihatannya senang sekali membuang sampah sembarangan?

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Wati dan Sudarti (2021), setidaknya ada tiga faktor penyebab perilaku wisatawan dalam membuang sampah; Pertama, tingkat pengetahuan mengenai sampah, minimnya pemahaman wisatawan tentang sampah dan dampaknya bagi lingkungan menjadikan mereka acuh untuk membuang sampah pada tempatnya; Kedua, sikap wisatawan selama berada di tempat wisata, meskipun wisatawan memiliki pemahaman yang mumpuni tentang sampah, akan tetapi kemampuan untuk bersikap positif terkait hal tersebut masih perlu ditumbuhkan, karena terkadang mereka dengan sengaja membuang sampah begitu aja; Ketiga, ada tidaknya sarana dan prasana kebersihan yang memadai, hal ini berkaitan dengan fasilitas pembuangan sampah yang tersedia di pantai, baik itu berupa tong sampah, kresback, atau sejenisnya.

Pantai yang tercemar oleh banyaknya sampah memang tidak enak dipandang mata meskipun panorama yang ditawarkan sangat ciamik, akan tetapi dengan memperhatikan ketiga poin diatas, sebenarnya kita bisa menumbuhkan kesadaran wisatawan untuk peduli sampah melalui langkah kecil yang kita mulai dari diri sendiri. Langkah tersebut saya sebut dengan istilah 3M yang merupakan akronim dari menolak, mengurangi, dan menggunakan kembali.

Jaga Keindahan Pantai Melalui 3M

Source: Design Pribadi

Satu langkah kecil akan membawa dampak lebih besar jika kita konsisten melakukannya,  Itulah misinya. Nah, sebagai upaya peduli sampah demi menjaga pantai tetap indah dan bersih dari limbah, kita dapat menerapkan tiga hal berikut ini:

1. Menolak

Ketika berlibur ke pantai, ada baiknya menanamkan dalam diri untuk membawa barang-barang yang diperlukan saja dan menolak segala sesuatu yang sebenarnya tidak begitu penting. Sebagai contoh, saat dalam perjalanan tiba-tiba ada sales yang mempromosikan mobil lalu mengulurkan pamflet atau brosur kepada kita yang sebenarnya kita tidak minati, dari pada barang tersebut berakhir menjadi sampah di pantai lebih baik kita tolak dengan halus, itulah tindakan yang tepat untuk kita lakukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline