Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Sosialisasi Politik dalam Pengembangan Budaya Politik

Diperbarui: 25 Juni 2021   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lewat sosialisasi, kebudayaan dapat diwariskan secara turun temurun. Apa yang menjadi dasar sosialisasi harus dipelajari? Karena, manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain, dapat dikatan bahwa manusia tidak mempunyai naluri tinggi sehingga sebagian besar perilaku yang dilakukan dalam keberlangsungan hidupnya sehari-hari harus dipelajari, dan karena ketiadaan naluri tersebut, manusia harus belajar mengendalikan hubungannya dengan sesamanya, yaitu dengan hidup menurut nilai-nilai dan peranan bersama

Dalam pengertiannya, sosialisasi politik adalah proses manusia dapat memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap-sikap terhadap sistem politik di dalam lingkungan masyarakatnya. Peristiwa ini tidak menjamin bahwa masyarakat mengesahkan  sistem politiknya, sekalipun hal ini mungkin bisa terjadi. Secara luas dikatakan sosialisasi politik merupakan transmisi dari budaya politik kepada generasi yang baru di suatu masyarakat tertentu (Almond and Verba, 1963).

Hasil riset David Easton dan Robert Hess mengemukakan bahwa di Amerika Serikat, belajar politik dimulai pada usia tiga tahun dan menjadi mantap pada usia tujuh tahun. Manifestasi ini diikuti oleh simbol-simbol otoritas umum, seperti agen polisi, presiden, dan bendera nasional. Pada usia Sembilan dan sepuluh tahun timbul kesadaran akan konsep yang lebih abstrak, seperti pemberian suara, demokrasi, kebebasan sipil, dan peranan warga negara dalam sistem politik.

Ada dua hal yang harus diperhatikan mengenai proses sosialisasi politik, yaitu Pertama; Sosialisasi itu berjalan terus menerus selama hidup seseorang. Sikap-sikap yang terbentuk selama masa kanak-kanak selalu disesuaikan atau diperkuat, sementara ia menjalani berbagai pengalaman sosial. Pengaruh keluarga selama masa kanak-kanak, misalnya akan menciptakan gambaran yang baik mengenai suatu partai politik tertentu dalam pemikiran seseorang. Kedua; Sosialisasi politik dapat berujud tranmisi dan pengajaran yang langsung maupun tidak langsung. Sosialisaasi yang besifat langsung kalau melibatkan komunikasi informasi, nilai-nilai atau perasaan-perasaan mengenai politik secara eksplisit, mata pelajaran pendidikan kewarganeagaraan di sekolah.

Melaksanakannya sosialisasi politik dalam mewujudkan budaya politik bisa dilakukan dengan cara aktif dalam kegiatan pemilu, berperan dalam diskusi politik, mendukung program pemerintah yang sedang berkuasa, berperan dalam kegiatan pembangunan, dan lain-lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline