Lihat ke Halaman Asli

Nurrahman Fadholi

Mahasiswa, pengajar, penulis

Apakah Benar Harga BBM di Tahun 1982 Sangatlah Mahal?

Diperbarui: 20 Februari 2024   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perubahan harga Pertalite di SPBU di Jakarta. (foto : jawapos.com)

Setiap tahunnya, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) seringkali mengalami kenaikan dan penurunan. Pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo saja, beberapa kali telah terjadi kenaikan harga BBM.

Namun jika kita mundur ke 42 tahun yang lalu, kenaikan harga BBM juga terjadi pada saat pemerintahan Presiden Soeharto. Hal tersebut terdapat dalam sepenggalan lirik lagu yang berjudul Galang Rambu Anarki milik penyanyi Iwan Fals. Lirik lagunya berbunyi:

BBM naik tinggi, susu tak terbeli

Orang pintar tarik subsidi, mungkin bayi kurang gizi.

Lagu tersebut mengisahkan tentang kegelisahan orang tua (yang pada lagu ini diwakili oleh Iwan Fals dan istrinya) di saat terjadi kenaikan harga BBM dan bahan-bahan pokok yang bersamaan dengan lahirnya anak sulungnya, Galang Rambu Anarki, yang diketahui lahir pada 1 Januari 1982.

Memangnya berapa sih harga BBM saat lagu ini dirilis pada tahun 1982? Menurut katadata.co.id, harga BBM pada 4 Januari 1982 mencapai Rp. 240 untuk premium, dan Rp. 85 untuk solar. Apakah dengan harga segitu masih dikategorikan mahal? Tapi itulah realitanya pada saat itu. Mungkin jika ada yang sudah lahir pada tahun 1982, bisa berbagi cerita lewat artikel maupun di kolom komentar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline