Masyarakat Indonesia pasti mengenal grup lawak legendaris, Warkop DKI. Warkop DKI yang digawangi oleh Dono, Kasino, dan Indro ini sangat dikenal pada era 1980-an dan 1990-an.
Film-filmnya yang mengocok perut penontonnya selalu ditayangkan di televisi swasta saat libur Lebaran, Natal, dan Tahun Baru dan film-filmnya ini sangat digemari oleh generasi yang lahir saat Warkop DKI ini meraih popularitas hingga generasi saat ini.
Kejayaan grup lawak ini juga tidak bisa dilepaskan dari tokoh yang satu ini, yaitu Nanu Mulyono. Sosok ini memang sangatlah dilupakan oleh masyarakat Indonesia karena sebagian masyarakat hanya mengetahui bahwa personil Warkop hanyalah Dono, Kasino, dan Indro.
Nanu Mulyono lahir di Madiun, Jawa Timur pada tanggal 17 November 1952. Nanu memulai kariernya pada tahun 1973 bersama grup lawak Warkop yang saat itu masih sering mengisi acara di Radio Prambors.
Warkop pada saat itu digawangi oleh Kasino, Nanu, dan Rudy Badil. Mereka bertiga adalah mahasiswa Universitas Indonesia.
Temmy Lesanpura, seorang produser hiburan Radio Prambors menawari mereka untuk mengisi sebuah acara humor di radio. Acara yang bertajuk "Obrolan Santai di Warung Kopi" pun berhasil menarik pendengar kala itu.
Setahun kemudian, Dono yang memiliki nama lengkap Wahyu Sardono bergabung dalam grup lawak tersebut. Dono merupakan mahasiswa Universitas Indonesia jurusan Sosiologi. Mereka berempat cukup dikenal kala itu oleh pendengar Radio Prambors karena lawakannya yang segar dan berisi.
Pada tahun 1976, Indrodjojo Kusumonegoro atau yang biasa disapa Indro, mahasiswa Universitas Pancasila bergabung dengan Warkop. Indro merupakan anggota termuda karena saat itu, usia Indro masih menginjak 18 tahun.
Kelima mahasiswa tersebut kemudian dikenal sebagai punggawa acara Warkop Prambors yang populer di radio tersebut pada medio 1970-an. Mereka pun berhasil mendapatkan tawaran manggung di acara hiburan manapun.
Sayangnya di tengah perjalanan karier Warkop, Rudy Badil mengundurkan diri dari Warkop dikarenakan demam panggung.