Lihat ke Halaman Asli

Nurrahman Fadholi

Mahasiswa, pengajar, penulis

Didi Kempot Dalam Kenangan

Diperbarui: 5 Mei 2021   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Didi Kempot. (sumber : CNBC)

Tahun lalu pada hari ini, sang maestro campursari, Didi Kempot meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu, Surakarta pada pukul 07.30 WIB. Pelantun tembang Stasiun Balapan ini wafat pada usia 53 tahun karena henti jantung. Kematiannya sangat mengejutkan publik lantaran sekitar satu bulan sebelumnya, pemilik nama lengkap Didi Prasetyo ini mengadakan acara penggalangan dana untuk orang-orang yang terkena dampak Covid-19 baik yang terinfeksi maupun hanya kena dampaknya seperti tidak bisa bekerja, berkarya, dll. Dalam konser penggalangan dana dari rumah yang disiarkan oleh stasiun televisi Kompas TV, Didi Kempot berhasil mengumpulkan uang senilai 5,3 miliar rupiah. Konser ini juga sempat mendapat pujian dari Presiden Joko Widodo.

Pada tanggal 2 Desember 2019, Didi Kempot mengisi acara yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan yang bekerja sama dengan perusahaan penyedia jasa layanan telekomunikasi Smartfren di gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) Universitas Gadjah Mada. Tidak disangka penampilan di acara itu adalah penampilan terakhirnya di Yogyakarta. Pada tahun 2019, Didi Kempot juga sempat tampil di Godean, Sleman dalam acara Ngayogjazz bersama Soimah. Berarti pada tahun 2019, Didi Kempot tampil sebanyak 2 kali di kota gudeg ini.

Beberapa hari sebelum wafat, adik dari pelawak Srimulat, alm. Mamiek Prakoso ini merilis single yang berjudul Ojo Mudik. Video klip ini dipublikasikan di YouTube pada tanggal 28 April 2020. Sampai hari ini, video klip Ojo Mudik ini telah ditonton sekitar 7 juta pasang mata. Dalam video klip ini, putra dari alm. Ranto Edi Gudel ini melibatkan Wali Kota Surakarta, FX. Rudy Hadyatmo dan jajaran kepolisian Surakarta.

Sepanjang karirnya, Didi Kempot telah menulis sekitar 700 judul lagu, salah satunya lagu Stasiun Balapan yang dirilis pada tahun 1999. Lagu ini yang mengantarkan pria kelahiran Surakarta, 31 Desember 1966 ini meraih popularitasnya. Disusul dengan lagu Sewu Kutho, yang merupakan terjemahan bahasa Jawa dari lagu Walau Sekejap milik alm. Arie Wibowo yang populer pada tahun 1980-an. Lagu Sewu Kutho yang populer pada tahun 2000-an ini malah lebih populer dari lagu aslinya. Mungkin karena lagu aslinya populer pada tahun 1980-an, jadi generasi saat ini jarang yang mengetahui lagu aslinya. Pada tahun 2018-2020, Didi Kempot kembali meraih popularitasnya. Namun sayangnya di saat berada di puncak popularitas, dirinya harus kembali ke pangkuan Allah SWT pada tanggal 5 Mei 2020. Meskipun raganya telah tiada, namun karya-karyanya tetap dikenang. Televisi dan radio di Yogyakarta masih sering memutar lagu-lagunya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline