Mengenang Wafatnya Lady Rockstar Nike Ardilla

26 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 19 Maret 1995, belantika musik tanah air kehilangan salah satu penyanyi rock wanita kebanggaannya. Nike Ardilla berpulang ke rahmatullah setelah mengalami kecelakaan mobil di Jl. R.E. Martadinata, Bandung sekitar pukul 06.15 WIB. Nike Ardilla wafat saat dirinya berada di puncak popularitas. 

Setelah wafatnya sang lady rocker yang bernama lengkap Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi ini, makamnya pun selalu dikunjungi oleh beberapa penggemarnya yang tergabung dalam Nike Ardilla Fans Club (NAFC) setiap tanggal 19 Maret dan 27 Desember.

Semasa hidupnya, Nike Ardilla merilis setidaknya 11 album, diantaranya adalah Hanya Satu Nama (1988), Seberkas Sinar (1989), Bintang Kehidupan (1990), Nyalakan Api (1991), Matahariku/Izinkan (1991), Biarkan Aku Mengalah (1992), Biarkan Cintamu Berlalu (1994), Duri Terlindung (album Malaysia) (1994), Suara Hatiku (1995), Sandiwara Cinta (1995), dan Mama Aku Ingin Pulang (1995). Album Sandiwara Cinta merupakan album terakhir sepanjang karier Nike. 

Pasalnya, saat akan menyelesaikan video klip Sandiwara Cinta versi kedua pada tanggal 21 Maret 1995, Nike wafat dalam kecelakaan tunggal di Jl. R.E. Martadinata pada tanggal 19 Maret 1995. Video klip Sandiwara Cinta versi kedua yang sebenarnya belum selesai itu disiasati oleh Rizal Mantovani dengan memasukkan footage-footage video klip, video konser, dan film-film ataupun sinetron yang dibintangi oleh Nike.

Sebelum wafat, dara kelahiran Bandung, 27 Desember 1975 ini juga merilis single yang berjudul Mama Aku Ingin Pulang. Menurut informasi yang dilansir dari Tribun Jabar, lagi tersebut seolah mengisyaratkan kepergiannya. 

Selain sebagai penyanyi, Nike Ardilla juga merambah ke seni peran. Sinetron yang dibintangi oleh dara yang wafat pada usia 19 tahun ini salah satunya adalah None yang ditayangkan di TPI (sekarang MNC TV) pada tahun 1993 sampai dengan 1994. Sudah 26 tahun engkau pergi, tetapi namamu tetap saja bersinar seperti saat engkau masih ada. Istirahatlah dengan tenang, Nike Ardilla.