Dalam era global yang semakin kompleks, perusahaan di Indonesia harus siap untuk menghadapi tantangan yang beragam. Salah satu cara untuk mengatasi tantangan tersebut adalah melalui penerapan sistem pengendalian manajemen yang efektif. PT Unilever Indonesia TBK, sebagai salah satu perusahaan konsumen terkemuka di Indonesia, telah menerapkan sistem pengendalian manajemen yang sangat terintegrasi untuk memastikan efektivitas perusahaan. Artikel ini membahas tentang bagaimana sistem pengendalian manajemen di PT Unilever Indonesia TBK diterapkan dan membantu perusahaan dalam meningkatkan kinerja.
Sistem pengendalian manajemen merupakan mekanisme yang digunakan oleh organisasi untuk memastikan bahwa sumber daya yang ada digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Ini melibatkan proses perencanaan, pemantauan kinerja, dan upaya pengambilan keputusan yang bertujuan untuk memantau dan mengarahkan kegiatan organisasi. Sistem ini sangat penting bagi perusahaan karena dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional, menyediakan informasi yang relevan untuk proses pengambilan keputusan, dan memastikan semua bagian organisasi selaras dengan tujuan strategis. Oleh karena itu, hal ini dapat membantu perusahaan mencapai kesuksesan dan keberlanjutan jangka panjang.
Sebuah anak perusahaan Unilever, PT Unilever Indonesia Tbk adalah sebuah bisnis Indonesia. Unilever Indonesia adalah pemimpin terkenal dalam produksi produk konsumen, dan perusahaan ini termasuk salah satu perusahaan investasi asing terbesar di Indonesia. Salah satu alat yang digunakan oleh PT. Unilever Indonesia Tbk untuk mengawasi operasinya adalah Sistem Pengendalian Manajemen.
PT Unilever Indonesia Tbk awalnya didirikan sebagai Lever's Zeepfabrieken N.V., cabang dari perusahaan multinasional Unilever yang berbasis di Inggris dan Belanda. Perusahaan ini awalnya fokus pada produksi sabun. Unilever Indonesia berkembang pesat dan memperluas lini produknya ke berbagai jenis makanan, minuman, perawatan tubuh, dan kebersihan rumah tangga. Pada tahun 1982, Unilever menjadi perusahaan publik. Dengan berbagai merek populer seperti Rinso, Lifebuoy, dan Sunsilk yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari orang Indonesia, Unilever Indonesia sekarang menjadi pemimpin industri barang konsumsi.
PT Unilever Indonesia Tbk memiliki sistem pengendalian manajemen (SPM) yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa operasi bisnis berjalan sesuai dengan tujuan strategis yang telah ditetapkan. SPM ini mencakup berbagai elemen untuk mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi kinerja. Di PT Unilever, SPM ini biasanya mencakup pengaturan anggaran, penetapan target, serta pengukuran kinerja operasional dan keuangan. Pengendalian ini juga mencakup penggunaan Key Performance Indicators (KPI), yang berfungsi sebagai tolak ukur utama untuk menilai efektivitas berbagai proses bisnis. Di Unilever, SPM diterapkan dengan melibatkan berbagai tingkatan manajemen untuk memastikan bahwa kebijakan perusahaan dapat disesuaikan secara fleksibel dengan perubahan pasar dan lingkungan bisnisnya. Oleh karena itu, perusahaan dapat memastikan bahwa kinerja organisasi tetap optimal serta dapat menyesuaikannya dengan tantangan yang terus berkembang dari bisnis.
Sistem pengendalian Unilever Indonesia berfokus pada empat hal utama: pengendalian anggaran, pengendalian kinerja, pengendalian kualitas, dan pengendalian risiko. Unilever memiliki tujuan jangka panjang untuk mengurangi dampak lingkungannya dan meningkatkan kualitas hidup konsumen melalui inovasi produk.
- Pengendalian Anggaran
Pengendalian anggaran sangat penting bagi Unilever Indonesia untuk memastikan bahwa setiap divisi perusahaan mengalokasikan sumber daya dengan benar. Unilever menggunakan sistem anggaran berbasis nol, atau anggaran berbasis nol. Ini berarti bahwa setiap departemen perusahaan harus menetapkan kebutuhan anggaran mereka dari awal tahun, bukan hanya berdasarkan seberapa besar peningkatan yang mereka catat pada tahun sebelumnya. Dengan sistem ini, manajer diharuskan untuk mengevaluasi pengeluaran dengan cermat dan berkonsentrasi pada investasi yang akan menghasilkan nilai tambah terbesar bagi bisnis mereka.
Perangkat lunak Enterprise Resource Planning (ERP) yang mengintegrasikan semua aspek keuangan perusahaan membantu pengendalian anggaran. ERP memungkinkan pelacakan pengeluaran, penjualan, dan keuntungan secara real-time, sehingga manajemen dapat dengan cepat menanggapi perubahan pada rencana anggaran yang sudah disetujui.
- Pengendalian Kinerja
Sistem pengendalian kinerja Unilever Indonesia berbasis pada indikator kinerja utama. Indikator ini digunakan di seluruh organisasi, dari tim eksekutif hingga karyawan pabrik. Unilever memiliki target yang jelas yang terkait dengan tujuan strategisnya.
- Pengendalian Kualitas
Unilever Indonesia sangat mengutamakan kualitas produk, karena mereka bekerja di sektor barang konsumen di mana reputasi produk sangat penting. Unilever memiliki sistem pengendalian kualitas yang ketat untuk menjaga kualitas produknya di setiap tahap produksi, mulai dari pemilihan bahan baku hingga distribusi produk kepada pelanggan. Untuk menjamin bahwa setiap produk yang diproduksinya memenuhi standar yang telah ditetapkan, Unilever menerapkan standar manajemen kualitas internasional seperti ISO 9001 dan Good Manufacturing Practices (GMP) untuk proses produksinya. Selain itu, Unilever melakukan audit kualitas berkala, baik secara internal maupun oleh pihak ketiga. Pengendalian kualitas juga terkait dengan umpan balik pelanggan; perusahaan menerima dan memeriksa setiap kritik melalui berbagai kanal, seperti pusat layanan pelanggan dan media sosial untuk mengevaluasi semuanya. Dengan demikian, Unilever dapat terus meningkatkan produknya dan menjaga kepercayaan konsumen.
- Pengendalian Risiko
Pengendalian risiko menjadi penting di era bisnis yang penuh dengan ketidakpastian. Unilever Indonesia memiliki tim khusus yang menangani manajemen risiko yang mengidentifikasi, menganalisis, dan mengurangi risiko operasi, keuangan, dan reputasi.
Unilever telah mengadopsi strategi diversifikasi produk dan pasar untuk mengurangi risiko ketergantungan pada satu jenis produk atau pasar tertentu dengan memproduksi berbagai macam produk untuk berbagai segmen pasar. Selain itu, Unilever terlibat dalam program mitigasi lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik dan meningkatkan efisiensi energi di pabriknya.
Dampak Sistem Pengendalian Manajemen: