[caption id="attachment_328418" align="aligncenter" width="389" caption="Infrastruktur di Perbatasan: Jalan Cikadu, Cianjur - Ciwidey, Bandung"][/caption]
CIKADU - Kondisi Jalan di Perbatasan Kabupaten Cianjur – Bandung ini tergolong rusak parah. Jalan ini menghubungkan Cikadu, Cianjur – Ciwidey, Bandung yang hanya berjarak kurang lebih 40 Km. Status jalan ini dimiliki pemerintah kabupaten Cianjur yang belum sama sekali diperbaiki.
“Jalan perbatasan Cikadu, Cianjur – Ciwidey, Bandung sangat memprihatinkan sehingga harus ada penangan khusus dari Bapak Gubernur Jawa Barat untuk menyelamatkan ekonomi masyarakat Cikadu dari dampak hancurnya jalan tersebut,” ucap Jaelani (46), Kepala Desa Cikadu, Selasa ( 6/5/2014 ).
Kepala Desa Cikadu yang baru terpilih periode 2013 – 2018 ini, mengakui kondisi jalan utama di Desa Cikadu masih kurang mendapat bantuan pendaan pembangunan. Keadaan jalan tersebut, sama halnya dengan dengan desa – desa di Kecamatan Cikadu lainnya.
Selatan Cianjur adalah salah satu daerah yang terpinggirkan. Ia termasuk wilayah yang luput dari perhatian pemegang kebijakan di negeri ini. Pemerintah, lebih banyak berfokus pembangunannya di daerah perkotaan, tanpa menyentuh wilayah-wilayah perdesaan. Dan, ini hampir terjadi, bukan saja di Jabar, tetapi di wilayah lain di Indonesia.
Belum lagi ongkos angkutan umum yang hingga sekarang tercatat Rp. 75.000,- dengan lama perjalan hingga 7 jam dengan jarak kurang dari 80 Km, namun jarak sebenarnya Desa Cikadu - Ciwidey, Bandung berkisar 40 Km. Hal ini disebabkan jalan Cikadu – Ciwidey tidak dapat dilalui dikarenakan jembatan penghubung rusak ( Jembatan Cigugur ). Tidak sebanding dengan kondisi sekarang diperkotaan dan sangat jauh berbeda, apabila melihat jarak yang begitu dekat dengan pusat pemerintahan baik Provinsi Jawa Barat maupun Pemerintah Republik Indonesia.Kondisi ini menjadi semakin menyiksa bagi kelangsungan perekonomian masyarakat di wilayah Desa Cikadu dan Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Tentunya keadaan ini berakibat sangat menghimpit ekonomi masyarakat, contohnya : harga kebutuhan dari perkotaan semakin melonjak dan sebaliknya dari desa makin murah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H