Empati, Komunikasi, dan Kolaborasi adalah Kunci
Oleh : Nurohmat
Dalam hidup bermasyarakat ada tiga hal yang sangat penting untuk diperhatikan, yakni: empati, komunikasi, dan kolaborasi. Sikap empati dapat menumbuhkan toleransi. Toleransi dapat menumbuhkan kerukunan dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Syekh Syarif Hidayatullah atau yang lebih dikenal sebagai Sunan Gunung Jati mewasiatkan kepada anak cucu dan masyarakat Cirebon untuk memiliki sifat welas asih. Den welas asih ing sapa pada, begitulah salah satu petatah-petitih dari Susuhunan. Sifat welas asih inilah yang kemudian akan memunculkan sikap empati terhadap orang lain yang akan menyokong harmoni dalam kehidupan bermasyarakat.
Berikutnya adalah komunikasi. Soal komunikasi, keliru dalam menyampaikan isi pesan dan cara mengkomunikasikannya dapat merusak suasana hubungan bermasyarakat. Sayangnya, tidak sedikit di antara kita abai terhadap praktik komunikasi yang baik. Kerap kita alami maksud hati ingin menyampaikan pesan A, dan disampaikan oleh si komunikator adalah A tetapi pesan yang diterima oleh si komunikan adalah B. Alih-alih komunikator bermaksud baik malah dianggap sesuatu yang buruk oleh si penangkap pesan.
Tentu kita semua mafhum bahwa setiap orang diberikan kemampuan dasar dalam berkomunikasi. Hal tersebut dibutuhkan untuk menyokong kelangsungan hidup kita sebagai manusia. Seorang penyandang disabilitas sekalipun pasti memiliki cara berkomunikasi tersendiri. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas berkomunikasi adalah sesuatu yang melekat dengan kita sebagai manusia terlebih dalam kehidupan bermasyarakat.
Terdapat tiga tipe komunikasi yang masyhur dalam telaah ilmu komunikasi, yakni : komunikasi asertif, komunikasi agresif, dan komunikasi pasif. Diantara ketiga tipe komunikasi tersebut yang dianggap terbaik adalah komunikasi asertif. Komunikasi asertif berupaya menyematkan ketegasan pesan kepada komunikan tanpa merendahkan, menyalahkan, atau menyerang kawan bicara. Keterampilan komunikasi seperti ini perlu dilatihkembangkan oleh setiap orang, terlebih dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dalam bermasyarakat kemampuan komunikasi perlu diimbangi dengan kemampuan kolaborasi. Wujud kolaborasi dapat dilihat dalam peran sertanya sebagai anggota masyarakat, seperti: berpartisipasi aktif dalam kegiatan kerja bakti, mendukung atau terlibat aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, menaati norma dan kesepakatan bersama yang ada di masyarakat serta berupaya semaksimal mungkin untuk memosisikan diri sebagai warga masyarakat yang baik.
Duweha sifat kang wanti, milikilah sifat yang baik dalam kehidupan bermasyarakat. Aja duwe ati ngunek, janganlah menjadi pendendam jika kita hidup bermasyarakat. Empati, komunikasi, dan kolaborasi adalah kunci dalam hidup bermasyarakat.
Cirebon, 4 Juli 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H