Lihat ke Halaman Asli

nurna yunita

KUNFAYAKUN

Mahasiswa Undip Lakukan Educovid di Era New Normal dan Ajarkan Strategi Branding UMKM Krupuk Usek

Diperbarui: 10 Agustus 2020   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

EDUCOVID 19

KABUPATEN PEKALONGAN, PANINGGARAN,  Mahasiswa KKN TIM II universitas Diponegoro 2020 melaksanaan KKN Pulang Kampung dikarenakan pandemic COVID 19, yang mengharuskan mahasiswa melakukan kegiatan KKN di tempat tinggal masing-masing. Hal ini menjadi tantangaan tersendiri bagi mahasiswa karena kegiatan KKN wajib mematuhi protokol kesehatan dan mengurangi kerumunan. Beberapa persiapan telah dilakukan mahasiswa untuk mengedukasi masyarakat desa Paninggaran agar memahami siaga covid 19 di era New Normal.

Kebijakan New Normal yang ditetapkan pemerintah menyusul dilonggarkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah di Indonesia pada awal bulan juni, menjadi angin segar bagi masyarakat desa Paninggaran, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan. Kegiatan perekonomian dan kegiatan desa lainnya seperti arisan bulanan yang dilakukan masyarakat di desa paninggaran di buka kembali setelah kurang lebih 3 bulan diberhentikan sementara, tetapi kebijakan new normal masih disalah artikan oleh masyarakat desa Paninggaran, sebagian masyarakat menganggap bahwa pandemi covid 19 sudah  sampai pada titik akhir, mereka beranggapan bahwa Covid 19 sudah tidak ada, sehingga mereka tidak lagi mematuhi protokol kesehatan seperti tidak lagi memakai masker ketika keluar rumah dan tidak lagi menjaga jarak (social Distancing). Sebagian program desa yang berfungsi untuk mencegah penyebaran Covid 19 seperti penyemprotan disinfektan di komplek rumah juga mulai dihentikan. Padahal di era new normal masyarakat harus lebih waspada terhadap virus covid 19 yang dapat menyerang siapapun.

Untuk itu mahasiswa KKN memberikan EDUCOVID (Edukasi Covid 19) kepada masyarakat desa Paninggaran, khususnya pada ibu-ibu arisan dan anak-anak madrasah Mathlabul Anwar di Dukuh Sabrang Rt. 01 Rw.04 Desa Paninggaran, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan untuk mengingatkan kembali pentingnya protokol kesehatan dengan selalu mencuci tangan menggunakan sabun, memakai masker ketika keluar rumah dan menjaga jarak, serta memberikan pemaparan tentang penggunaan disinfektan sederhana kepada ibu-ibu arisan, dan memberikan produk wipol dan mama lime yang dapat dijadikan sebagai disinfektan sederhana dan sabun cuci tangan untuk warga dengan tujuan untuk mengurangi rantai penyebaran Covid-19 di desa Paninggaran. 

Salah satu dampak Covid 19 adalah lesunya kegiatan perekonomian, seperti UMKM Krupuk Usek yang menjadi komoditas utama di desa Paninggaran yang juga mengalami penurunan aktivitas jual beli. Krupuk usek merupakan salah satu makanan khas paninggaran yang dibuat dari tepung tapioka dan disangrai menggunakan pasir, proses pembuatan Kupuk Usek masih sangat sederhana dengan proses produksi masih menggunakan tungku, pemasaran krupuk usek juga masih dalam lingkup yang kecil, sebagian besar Krupuk Usek hanya dijual di Pasar Paninggaran saja dengan mayoritas pembelinya merupakan masyarakat Desa Paninggaran. Permasalahan lainnya adalah pengemasan produk yang masih sangat sederhana dan kurang menarik sehingga pembeli kurang tertarik dengan produk tersebut.

Branding UMKM krupuk Usek

Oleh karena itu Mahasiswa KKN mengajari  starategi pengemasan dan pemasaran secara door to door kepada produsen krupuk usek, dengan memberikan logo pada produk dan perbaikan kemasan krupuk usek serta memberikan pelatihan pemasaran secara online dengan membuatkan akun Instagram, shopee dan Facebook. Pelaksanaan program ini bertujuan untuk meningkatkan daya jual produk Kerupuk Usek.Respon masyarakat sangat antusias terhadap kegiatan ini, beberapa produsen krupuk usek aktif bertanya dan memperhatikan penjelasan oleh mahasiswa, "kegiatan ini sangat menarik dan kreatif dan dapat membantu meningkatkan penjualan krupuk usek" ujar Khunafah (salah satu produsen krupuk usek dusun sabrang, desa Paninggaran). Harapannya Krupuk Usek dapat berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas bukan hanya masyarakat Desa Paninggaran saja.

Penulis : Nurna Yunita/FEB/Ekonomi Islam

Editor : Marwini, S.H.I., M.A., M.S.I.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline