Suatu hari melihatmu
Tanpa sengaja..
Terasa hati berdebar
Jantung bergempa
Mata membelalak
Dan kaki gemeteran
Entah mengapa..
Keringat mengucur
Dari segala penjuru arah
Ku ingin memberikanmu bunga berwarna merah
Sebagai lambang abadi cinta
Karena kau..
Adalah pemuda tampan
Yang memakai dasi
Berjas biru
Dan berkaos kaki merah
Ketika kita berdua berjalan
Menikmati indahnya pegunungan
Ku melihat sekuntum bunga warna merah
Ditengah panjangnya rumput yg bergoyang goyang
Kuterobos tanpa perduli..
Ku berlari bagaikan singa
Yang akan menerkam mangsanya..
Wauuung
Wahai bunga warna merah
Aku terluka oleh ranting2 disekelilingmu
Hanya karena ingin memetikmu
Sebagai lambang cinta
Untuk si kaos kaki merah
Setengah terluka
ku berikan bunga warna merah itu padamu
Tetapi...
Kau hanya tersenyum basi
Melihatnya ... seakan itu hanyalah
Sarapan nasi kerupuk dipagi hari
Yang tidak mengandung gizi
Ku dekatkan bunga itu ke wajahmu...
Lihat..lihatlah keindahannya
Pandangi...
Cermati bunga merahku
Terimalah pesonanya
Kau hanya bisa lemparkan wajahmu
Dan
Ooh..tanpa disangka
Ada lebah yang bersembunyi
Dibalik indahnya bunga merah
Kau diantuk oleh sengatnya
Kau meraung kesakitan
Bagaikan kucing yang ekornya terjepit pintu
Auuuuh