Lihat ke Halaman Asli

Nur Mutiara

Mahasiswa Farmasi, Fakultas Farmasi dan Sains, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Pemberdayaan Keluarga Dhuafa oleh Mahasiswa FFS UHAMKA

Diperbarui: 10 Januari 2024   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

                       Kondisi rumah Ibu Tomin

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang. Kemiskinan selalu dapat menarik atensi dari berbagai pihak baik para praktisi maupun para akademisi. Persoalan yang serius yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah perekonomian yang lemah. Kemiskinan terjadi bukan karena faktor irasionalitas masyarakat saja, atau akibat pewarisan budaya "miskin" di tengah kalangan masyarakat (the culture of poverty) atau karena masyarakat memiliki kekurangan dalam hal motivasi untuk berprestasi, berwiraswasta atau bahkan karena tidak memiliki etos kerja yang baik. Masyarakat miskin atau yang biasa disebut dengan dhuafa yang ada di Indonesia merupakan bagian tersendiri dalam komponen masyarakat yang pada dasarnya memiliki hak dan kewajiban yang serupa dengan masyarakat lainnya, hal ini tentu tidak dapat digeneralisasikan begitu saja. Peduli terhadap nasib orang dan memberikan bantuan merupakan perbuatan yang dianjurkan dalam Islam. Hal ini dinyatakan dalam beberapa ayat al Quran dan hadits nabi. Antara lain disebutkan dalam Surat Al Isra, 17: 26-27 yang artinya: "Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." Definisi dhuafa juga sebetulnya telah disunggung dalam salah satu sabda Rasulullah SAW. Dari Abu Darda, Rasulullah SAW pernah bersabda, yang artinya: "Carilah keridhaanku dengan berbuat baik kepada orang-orang lemah, karena kalian diberi rezeki dan ditolong disebabkan orang-orang lemah di antara kalian," (HR Abu Dawud).

Seseorang yang akan kami bantu ialah ibu tomin, ibu tomin seorang orang tua tunggal yang sudah lama ditinggal dengan suaminya karena meninggal dunia, ibu tomin memiliki 4 anak laki laki dan perempuan. Keempat anak ibu tomin sudah bekeluarga. Ibu tomin tinggal sendiri tidak bersama ke empat anaknya.
Bu tomin mempunyai rumah yang diberi tumpangan oleh saudaranya, yang dimana  dengan dua ruang saja yang sekat oleh papan , dimana ruang yang pertama digunakan untuk ruang tamu yang hanya muat 3 orang  saja dan di ruang kedua digunakan untuk beristirahat dan tertidur dimalam hari dengan keadaan yang atap dan sekeliling dinding yang tidak tertutup dengan baik.
Ibu tomin sehari hari berkiatan mengoret yang dimana penghasilan perharinya yaitu lima ribu saja, Selain itu ibu tomin sering membantu anak nya jika ada catering dengan penghasilan dari catering tersebut yaitu 20 ribu.

Kami selaku Mahasiswa Farmasi Uhamka Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) Fakultas Farmasi dan Sains yang beranggotakan :

1. Melanie (2104015037)
2. Rahmatul Laily (R2104015138)
3. Aji Ahmad Fauzan (2104015218)

 Telah menyelesaikan tugas pemberdayaan kaum dhuafa untuk ibu Tomin, kami berterima kasih kepada semua para donatur, semoga allah menggantikan berkali-kali lipat Aamiin ya rabbal aalamiin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline