PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION (PEMBELAJARAN LANGSUNG) DENGAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING DALAM MENGEMBANGKAN KERANGKA CERITA MENULIS CERPEN SISWA KELAS XI MAN 1 BAUBAU
PENDAHULUAN
Kemampuan menulis menjadi satu kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik. Kurikulum 2013 memuat kompetensi-kompetensi menulis yang harus dicapai oleh peserta didik jenjang SMA. Salah satu kompetensi dasar 4.9, yang berbunyi: "Mengonstruksi sebuah cerita pendek dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun cerpen" (Kemendikbud, 2016).
Pembelajaran menulis cerpen penting bagi siswa sekolah menengah atas, karena cerpen dapat dijadikan sebagai sarana untuk berimajinasi dan menuangkan pikiran. Menurut Widyamartaya (2015) menulis cerpen ialah menulis tentang sebuah peristiwa atau kejadian pokok. Sedangkan menurut Sumardjo (2011) berpendapat bahwa menulis cerpen adalah seni, keterampilan menyajikan cerita. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis cerpen merupakan seni/keterampilan menyajikan cerita tentang sebuah peristiwa atau kejadian pokok.
Kemampuan menulis cerpen yang dimiliki siswa tidaklah sama. Sebagian siswa mampu menulis cerpen dengan baik dan sebagian siswa yang lain masih belum mampu menulis cerpen dengan baik. Kondisi ini dapat dilihat dengan rendahnya minat menulis siswa. Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Badudu (dalam Suyono, 2014) bahwa keterampilan menulis siswa masih rendah ditandai dengan (1) frekuensi kegiatan menulis yang dilakukan oleh siswa sangat rendah, (2) kualitas karya tulis siswa sangat buruk, (3) rendahnya antusiasme dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya dan pembelajaran menulis pada khususnya, dan (4) rendahnya kreativitas belajar siswa pada saat kegiatan belajar mengajar menulis.
Berdasarkan hasil pengamatan awal dan wawancara langsung sebelum membahas materi menulis cerpen dengan siswa kelas XI Program IPA-7 MAN 1 Baubau Tahun Pelajaran 2019/2020 tempat penulis mengajar diperoleh informasi bahwa rata-rata siswa mengalami kesulitan menuangkan pikiran dan perasaannya dalam bentuk cerpen. Tidak sedikit siswa yang mengalami hambatan dalam mengembangkan keterampilan menulis cerpen. Hambatan-hambatan tersebut yaitu daya imajinasi siswa masih kurang, diksi yang digunakan dalam menulis cerpen kurang bervariasi, kesulitan menemukan tema, dan kurang dapat mengembangkan ide.
Faktor lain yang menyebabkan rendahnya keinginan siswa menulis cerpen ialah model dan teknik yang digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen karena selama ini guru hanya memberikan penjelasan cara-cara menulis cerpen secara teori dan menulis cerpen di rumah. Oleh karena itu, penulis tertarik sekaligus guru yang mengajar di kelas XI IPA-7 untuk menerapkan model pembelajaran Direct Instruction (pembelajaran langsung) dengan teknik latihan terbimbing dalam mengembangkan kerangka cerpen yang telah ditulis berdasarkan tema yang sama dengan judul yang berbeda setiap siswa pada saat proses belajar mengajar di kelas selama kurang lebih sebulan untuk menggarap naskah cerpen.
PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Keberhasilan dalam pelaksanaan sebuah model pembelajaran tentu tidak terlepas dari penerapan langkah-langkah dalam model pembelajaran tersebut. Adapun sintak dalam model pembelajaran direct instruction, menurut Amri dan Iif (2010): 1) Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, 2) Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan, 3) Menyediakan latihan terbimbing, 4) Menganalisis pemahaman dan memberikan umpan balik, 5) Memberikan kesempatan latihan mandiri.