Lihat ke Halaman Asli

Masa Depan Cerah Ksatria Laskar Menyongsong Soceity 5.0

Diperbarui: 24 Agustus 2022   22:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan manusia semakin pesat. Digitalisasi memiliki kecerdasan buatan yang telah menguasai hampir semua kehidupan manusia. Kita telah masuk ke dalam sebuah peradaban baru berkonsepkan kemajuan intelektualitas yang disebut Revolusi Industri 4.0.

Sebagai antisipasi gejolak disrupsi dampak revolusi industri 4.0 yang berpotensi mengecilkan peran manusia dan menggerus jatidiri kemanusiaan, muncul pula konsep  Smart Society 5.0.

Asdep Deputi Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) , Era Society 5.0 menempatkan manusia sebagai peran utamanya.
Society 5.0 mempersyaratkan tiga kemampuan utama yang perlu dimiliki setiap individu, yaitu: creativity, critical thinking, good communication.

SDM Indonesia harus memiliki keterampilan dasar teknologi digital dan mindset atau pola pikir kreatif, karena prasyarat kompetensi berfokus pada kemampuan problem solving, kolaborasi, berpikir kritis.
pendidikan memegang peranan penting dalam menyongsong smart society 5.0. Pendidikan bertujuan untuk mewujudkan ksatria laskar masyarakat yang cerdas, berkarakter dan manusiawi. 

Dia menjelaskan, terdapat empat kompetensi wajib dalam pembelajaran, yaitu knowledge, skills, attitude dan value. Knowledge dan skill berhubungan erat dengan kompetensi siswa serta ksatria laskar, sedangkan attitude dan value berkaitan dengan pembentukan karakter pelajar serta ksatria laskar.
kompetensi ini harus dikuasai oleh peserta didik melalui interaksi yang dia dapatkan dalam kehidupannya, baik saat di sekolah (dengan guru dan teman-temannya), maupun di rumah (dengan orang tua dan keluarga), serta di lingkungannya,
Pada Era Society 5.0, peran guru, rekan sebaya, keluarga, dan lingkungan memiliki peran penting sebagai pembentuk karakter dan nilai-nilai yang harus dimiliki oleh manusia Indonesia.
Selain berperan sebagai pendidik, guru juga harus mampu menjadi role model. Orangtua harus memberikan dukungan penanaman karakter informasi dan gagasan.

Nama: Nurmelia shifa almaun
Fakultas: Vokasi
Prodi: Destinasi Pariwisata
Kelompok: Mahawira/Mahawira6

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline