Lihat ke Halaman Asli

NurmaNurma

GP, STUDENT

Halalkah Kombucha untuk Dikonsumsi untuk Kesehatan?

Diperbarui: 5 Januari 2023   06:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dengan keilmuan serta akal pikir yang di miliki, manusia bisa menjadikan bahan-bahan yang kaya akan manfaat terutama untuk kesehatan. Kekayaan hayati berlimpah ruah yang tercipta, sejatinya bermanfaat untuk seluruh makhluk hidup. Salah satu yang sangat popular di dunia adalah kombucha, ia merupakan hasil olahan dari dedaunan dan buah buahan yang di fermentasi dan di manfaatkan untuk kesehatanan di kutip dari Firdaus et al., 2020 dan Coelho et al., 2020.

Beragam manfaat kombucha antara lain kandungan antioksidan, antimikrobial, antikarsinogenik, antidiabetik, serta untuk terapi ulkus gaster dan  cholesterol tinggi menurut laporan studi ilmiah yang di lakukan peneliti.

Proses fermentasi kombucha yang menghasilkan etanol banyak menjadi perdebatan apakah kombucha layak di konsumsi ? Terutama oleh umat muslim, karena ada proses yang menghasilkan alkohol pada  pembuatannya  seperti di laporkan dari penelitian yang dilakukan . Pada artikel ini kita akan melihat kehalalan alkohol kombucha untuk dapat dimanfaatkan dalam kesehatan.

Kombucha merupakan proses fermentasi yang banyak di gunakan untuk menghasilkan produk yang bisa di konsumsi dari bahan-bahan berupa dedaunan ataupun buah buahan . Produk yang di hasilkannya berupa minuman yang terfermentasi, dalam prosesnya menggunakan starter kultur kombucha yang di kenal dengan SCOBY (Symbiotic Colony Of Bachteria and Yeast). 

Beberapa penelitian melaporkan banyaknya manfaat kombucha untuk kesehatan, dikatakan juga bahwa kombucha menghasilkan senyawa organik serta vitamin-vitamin yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, bahkan dilaporkan dalam suatu penelitian kadar antioksidan mencapai lebih dari 90% dari kombucha daun teh yang di fermentasi selama 14 hari  sebagaimana  laporan jurnal yang di tulis Suhardini & Zubaidah, 2016. Namun demikian antioksidan yang di hasilkan dalam proses fermentasi kombucha efektivitas yang dihasilkannya semakin menurun menurut laporan tulisan Firdaus et al., 2020.

Penentuan kadar alkohol dapat di lakukan dengan beberapa cara seperti dari titik didih etanol, analisisi densimetri, metode indeks bias, dan salah satunya juga menggunakan kromatografi gas (CG), dan hasilnya di gunakan dalam verifikasi kadar alkohol dengan mengunakan alat alkoholmeter yang berdasarkan pada berat jenis dari larutanny  menurut Hermanto dkk, 2020. Metode CG dilakukan karena etanol adalah zat kimia yang mudah menguap,   serta adanya perbedaan titik didih .

Bagaimana dengan hasil fermentasi yang menghasilkan alkohol? Pada laporan beberapa studi yang telah dilakukan, kombucha yang di fermentasi dengan starter bakteri mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa, glukosa akan menghasilkan etanol dan karbondioksida dalam proses tersebut.

Menurut laporan penelitian yang dilakukan Majidah,Lailiyah dkk , 2022. Kadar alkohol kombucha disebut masih memenuhi standar dari MUI untuk kadar alkohol yang bisa dikonsumsi, karena Etanol/Alkohol yang di hasilkan dari proses fermentasi kombucha semakin lama akan semakin sedikit kadarnya. Hasil produk kombucha dari proses fermentasinya dikatakan halal dari kualitas produk dan proses menghasilkan produknya seperti yang di laporkan dalam tulisan Sulistiawaty & Solihat, 2022. 

Kadar etanol pada fermentasi kombucha di laporkan meningkat konsentrasinya pada awal di lakukan fermentasi sekitar 0.55%, dan ia kan menurun sampai akhir fermentasi  sebagaimana laporan dari penelitian yang di lakukan Majidah et al., 2022.

Tidak semua alkohol itu di haramkan dalam Islam, Alquran menyebutkan 6 kali dalam beberapa suratnya, yaitu QS. 2: 219, dan QS .5 : 90-91 yang menjelaskan tentang sifat dan hukum meminum khamr di kutip dari artikel Jamaludin et al., 2011. Asal kata Alkohol dari Bahasa arab adalah Al-Ghawl yang artinya sesuatu yang memabukkan atau menghilangkan akal, sebagaimana hadist yang dikutip "Di riwayatkan dari Abdullah bin Amru r.a, Rasulullah bersabda; Barang siapa minum arak didunia kemudian tidak bertaubat, di haramkan minum arak di akhirat" .

Berdasar fatwa MUI no. 10 tahun 2018 menyatakan bahwa apabila bahan hasil industri non khamr yang tidak berbahaya secara medis dan kadar alkoholnya kurang dari sama dengan 0,5% adalah halal untuk di konsumsi  ujar Sulistiawaty & Solihat, 2022 dalam tulisanny. Dan dilaporkan  juga dalam penelitian yang dilakukan Dody Riswanto dkk, uji etanol dari kombucha black tea kurang dari 0,5% yaitu 0,055%  seperti yang di laporkan dalam laporan  tertulis Priyono & Riswanto, 2021. Dan rerata hasil dari kombucha fermentasi dilaporkan dalam suatu penelitian  bahwa kadar alkoholnya 0,55%, dan hal ini sesuai dengan fatwa MUI nomor 10 tahun 2018  ujar Majidah et al., 2022.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline