Lihat ke Halaman Asli

4 Cara Mengatasi Anak yang Tidak Percaya Diri (Pemalu)

Diperbarui: 4 November 2018   21:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.theodysseyonline.com

Di usianya yang tidak lagi menyandang balita, anak akan semakin sering bertemu masyarakat sekitar rumah. Setiap anak memiliki respon yang berbeda-beda, ada anak yang takut dengan masyarakat sekitarnya, ada yang mudah akrab dengan tetangga yang belum dikenalnya, dan ada juga yang malu karena pertama kali bertemu dengan tetangga sekitar rumahnya.

Tapi anak yang pemalu merupakan hal yang normal, dan sebagai orang tua sebaiknya melatih anak bertemu dengan orang lain yang belum dikenalnya agar anak terbiasa dan tidak malu lagi. Selain itu,  sebagai orang tua anda perlu mengajari anak agar lebih berani lagi di depan umum. 3 hal ini akan membantu anak agar lebih berani :

1.  Perbesar rasa percaya dirinya dan jangan memarahinya

Orang tua adalah cerminan diri anak, maka sebaiknya jangan anda katakan pada anak kalau dia pemalu, dan beri dia ruang untuk mempelajari lingkungan serta masyarakat sekitarnya. Selain itu, anda tidak perlu memarahi anak anda, biarkan dia bergerak bebas. Namun bila dia butuh nasihat anda, maka berikan nasihat untuk membentuk kepercayaan dirinya tersebut. 

2. Ajak anak bermain ke rumah tetangga

Tidak terbiasa berhadapan dengan orang lain membuat anak semakin tidak percaya diri saat berhadapan dengan orang lain. Ajak anak bermain ke rumah temannya, saudaranya, ataupun tetangganya. Dengan begitu anak akan semakin mudah beradaptasi dengan lingkungan yang ramai. Selain itu, anda dapat mengundang teman-temannya untuk bermain ke rumah. Dengan begitu anak tidak akan merasa sendiri dan sedikit demi sedikit rasa malu (terhadap orang lain dan orang belum dikenal) akan semakin berkurang. 

3.  Menunjukkan empati

Jika Anda melihat anak takut atau malu saat bertemu orang, katakan padanya bahwa ia tidak perlu takut. Atau mungkin Anda perlu menceritakan ke anak bahwa Anda juga pernah merasa malu dan bagaimana mengatasi rasa malu anda sendiri. Dengan menunjukkan empati, anda membantu anak merasa dimengerti dan diterima, membantunya untuk mengerti apa yang dirasakannya, dan harus bagaimana cara mengatasinya.

4. Dorong anak mencapai keinginannya

Tidak semua anak berbakat dalam bidang akademis, hal tersebut membuat anak malu dan tidak merasa percaya diri. Hal tersebut akan membat anak semakin malu dan tidak percaya diri. Bila kurang berbakat di bidang akademis, dia pasti memiliki bakat yang belum terlihat dalam dirinya. Oleh karena itu, tugas orang tua menemukan bakat terpendam anak, anda dapat mengajaknya bermain bola atau mewarnai ataupun menggambar. Dengan demikian dia akan menunjukkan salah satu kegemaran dan bakat anak. 

Bila bakat anak mulai terlihat, asa bakat yang dimilikinya dengan mengikutkan lomba-lomba. Dengan demikian anak akan semakin sering beradaptasi dengan orang lain yang bahkan belum dikenalnya. 





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline