Lihat ke Halaman Asli

Gembleng, Takjil Manis Khas Banten yang Hadir di Setiap Ramadan

Diperbarui: 15 Juni 2024   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://id.pinterest.com/pin/619526492516673571/

lead:

Cemilan Tradisional Gembleng khas Banten ini memiliki citra rasa unik yang dibuat dari campuran tepung tapioka dan tepung beras yang berisi potongan pisang lalu dibungkus dengan daun pisang. Selain berisi potongan pisang sebagian orang menggantinya dengan Nangka. Gembleng memiliki rasa manis yang khas, kelezatan gembleng terletak pada teksturnya  lembut dan kenyal.

ISI :

Gembleng disukai terutama oleh kalangan orang tua karena cita rasanya yang manis dan teksturnya yang kenyal. Sementara, kalangan remaja cenderung kurang menyukai dan memilih takjil lain yang lebih modern. Pengusaha kuliner lokal atau Penjual Takjill juga melihat Ramadan sebagai momen tepat untuk memproduksi dan menjual Gembleng dalam jumlah besar.

Gembleng selalu hadir selama bulan Ramadan. Selain Bulan Ramadan. Kue ini menjadi menu wajib pada hari-hari istimewa seperti: Hajatan pernikahan, khitanan, Aqiqahan (cukuran), Muludan dll. Gembleng mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional, pedagang kaki lima, dan toko kue.

Dalam wawancara dengan Mba Nur seorang Penjual Takjil di daerah Cibeber kota Cilegon “ Saya mulai usaha jualan takjil ini sejak tahun 2020. Selain Gembleng, saya juga menjual gorengan, lontong, puding, salad, dan makanan lainnya. Gembleng ini memang paling disukai oleh orang tua, karena rasanya manis dan tradisional. Harganya juga terjangkau, hanya Rp 2000 saja per buah. Tapi memang untuk remaja, mereka lebih suka takjil yang lebih modern seperti puding dan salad. Kendalanya gembleng ini mudah basi, jadi harus cepat habis terjual,” ujar Mba Nur saat diwawancarai.  (06/05/2024).

Dengan harga yang terjangkau dan rasa yang khas, gembleng tetap menjadi pilihan utama bagi banyak orang tua di Banten untuk berbuka puasa. Meskipun kalangan remaja lebih memilih takjil yang lain, kehadiran gembleng tetap menjadi bagian penting dari tradisi Ramadan di Banten.

Gembleng tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga memiliki nilai budaya yang tinggi. Kue ini telah diwariskan dari generasi ke generasi, menjadikannya bagian dari identitas kuliner Banten, Selama Ramadan.

Keberadaan gembleng di bulan Ramadan bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang kenangan dan tradisi yang terus hidup. Setiap gigitannya membawa kita lebih dekat pada kekayaan budaya Banten yang patut dilestarikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline