Lihat ke Halaman Asli

Nurmala Putri

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY

Cerita Gedongkuning Merajut Harmoni dan Kebersamaan

Diperbarui: 21 Desember 2024   19:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana meriah Festival Kampung Srawung Gedongkuning di Yogyakarta

Dari kejauhan, suara gamelan mengalun lembut, berpadu dengan riuh canda anak-anak yang bermain egrang di pelataran. Aroma kuliner yang menggoda indera penciuman bercampur semilir angin malam khas Kotagede. Di tengah kerlap-kerlip lampion sederhana, ratusan warga Gedongkuning berkumpul, menari dalam irama kebersamaan. Festival Kampung Srawung Gedongkuning telah dimulai, dan semaraknya tak sekadar hiburan, melainkan juga jalinan persaudaraan yang begitu erat. 

Festival Kampung Srawung Gedongkuning adalah sebuah acara tahunan yang digelar oleh warga Gedongkuning, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta. Festival ini bukan sekadar perayaan tahunan, tetapi ruang hidup yang menghidupkan kembali semangat gotong royong di tengah arus modernisasi. Festival ini berhasil menyatukan ratusan warga dari berbagai usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Mereka berkumpul untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang masih lestari di lingkungan mereka, sekaligus merayakan kebersamaan dalam rangka mempererat hubungan persaudaraan antar masyarakat.

Pengunjung Festival Kampung Srawung, Eni Sumiati, menyatakan bahwa acara ini bukan sekadar hiburan, melainkan wadah untuk memperkuat tali silahturahmi di tengah masyarakat. "Saya sebagai warga asli Gedongkuning merasa senang karena warga disini tidak hanya tinggal bersama di satu kampung, tetapi juga saling mengenal lebih dalam dan bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang harmonis," ujarnya. Tak hanya warga lokal, Kampung Srawung Gedongkuning juga menarik minat wisatawan yang datang untuk seperti gudeg, bakpia, dan pecel, yang disajikan langsung oleh wargamenyaksikan keunikan budaya Jawa.

Selain itu, stan UMKM juga dihadirkan untuk mempromosikan produk-produk lokal, memberikan peluang ekonomi bagi warga kampung. Kartika Kusuma selaku salah satu penjual kuliner di Festival Kampung Srawung, menyatakan acara ini dapat menjadi wadah untuk melestarikan budaya lokal di tengah derasnya arus modernisasi, serta menjalin solidaritas yang lebih kuat di kalangan masyarakat, sehingga menjadi momen istimewa bagi warga setempat untuk saling berinteraksi dan memperkuat rasa kebersamaan.

Di penghujung acara, seluruh warga berkumpul untuk doa bersama, kemudian ditutup dengan alunan musik keroncong yang membuat suasana semakin hangat. Dengan tawa yang masih tersisa, para pengunjung pulang membawa kesan mendalam.

Festival Kampung Srawung Gedongkuning adalah bukti nyata bahwa tradisi dan kebersamaan dapat menjadi jembatan untuk menciptakan harmoni dalam masyarakat. Gedongkuning telah menunjukkan, bahwa akar budaya adalah pengikat terkuat di tengah derasnya arus modernisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline