Setiap anak berkembang dengan keunikannya sendiri. Perkembangan-perkembangan tersebut dipengaruhi oleh pola asuh, pendidikan, dan lingkungan tempat anak bertumbuh. Perkembangan anak harus diperhatikan baik dari fisik maupun psikologi.
Pada tahap ini, anak mulai bisa berpikir secara rasional dan terorganisir. Artinya, anak sudah mulai berpikir secara logis saat mengalami atau melihat sesuatu di sekitarnya.
Oleh sebab itu, anak harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan. Kecerdasan tersebut harus dipupuk sejak dini. Caranya dengan memaksimalkan kemampuan kognitif anak di usia-usia emas.
Seperti Piaget, Vygotsky percaya bahwa anak-anak kecil ingin tahu dan secara aktif terlibat dalam pembelajaran mereka sendiri dan penemuan serta pengembangan pemahaman / skema baru. Namun, Vygotsky lebih menekankan pada kontribusi sosial untuk proses pembangunan, sedangkan Piaget menekankan penemuan yang dimulai sendiri.
orang dewasa adalah sumber penting perkembangan kognitif.
Orang dewasa mengirimkan alat adaptasi intelektual budaya mereka yang diinternalisasi anak-anak. Sebaliknya, Piaget menekankan pentingnya teman sebaya karena interaksi teman sebaya mendorong pengambilan perspektif sosial.
Lev Vygotsky, seorang guru sastra yang tertarik dengan dunia psikologi. Ia menjadi salah satu tokoh dunia psikologi pendidikan.Pemikiran-pemikirannya menjadi penting dalam perkembangan pendidikan.
Menurut piaget, proses belajar akan terjadi jika mengikuti tahap tahap asimilasi, akomandasi, dan ekuilibrasi(penyeimbangan antara asimilasi dan akomodasi).
Karya Lev Vygotsky (1934) telah menjadi dasar dari banyak penelitian dan teori dalam pengembangan kognitif selama beberapa dekade terakhir, terutama dari apa yang telah dikenal sebagai Teori Pembangunan Sosial. Teori-teori Vygotsky menekankan peran mendasar dari interaksi sosial dalam pengembangan kognisi (Vygotsky, 1978), karena ia sangat meyakini bahwa masyarakat memainkan peran sentral dalam proses "membuat makna."
Tidak seperti gagasan Piaget dalam artikel sebelumnya, bahwa perkembangan anak-anak harus selalu mendahului pembelajaran mereka, Vygotsky berpendapat, "belajar adalah aspek yang diperlukan dan universal dari proses pengembangan yang terorganisir secara budaya, khususnya fungsi psikologis manusia" (1978, hal. 90).
Dengan kata lain, pembelajaran sosial cenderung mendahului pengembangan. Vygotsky telah mengembangkan pendekatan sosiokultural untuk pengembangan kognitif. Dia mengembangkan teorinya sekitar waktu yang sama dengan Jean Piaget mulai mengembangkan ide-idenya (1920-an dan 30-an), tetapi dia meninggal pada usia 38, dan teorinya tidak lengkap - walaupun beberapa tulisannya masih diterjemahkan dari Rusia.