Lihat ke Halaman Asli

Nurma Afifa

BUKAN MANUSIA RIBET

Millenial High Level Tanpa Ke-FOMO-an

Diperbarui: 11 Maret 2023   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perasaan gelisah, sedih,dan takut tertinggal baik informasi maupun sesuatu yang ter update adalah kata lain dari fear of missing out (FOMO) yaitu sebuah gangguan mental dimana seseorang merasa tidak senang atas pencapaian orang lain. Perasaan ini sering kali dialami oleh remaja awal hingga dewasa. Penyebab utama fomo adalah kurangnya self-control untuk bermain media social.

Kualitas negara tergantung dari kualitas pemudanya. Pemuda mempunyai peran penting bagi peradaban zaman yaitu 'agent of change' yaitu sebagai agen perubahan. Pemuda yang berkualitas tidak harus good looking, sixpack, tinggi, putih, keturunan pengusaha, atau anak presiden. Tetapi pemuda yang berkualitas adalah mereka yang mempunyai keinginan dan ketekad an yang kuat untuk merubah kebiasaan negatif menjadi positif, sehingga terciptalah generasi pemuda yang memiliki kualitas dan kwantitas emas.

Hal sederhana yang memberi perubahan besar yaitu merubah kebiasaan. Seperti yang dituliskan James Clear di bukunya Atomic Habit 'melakukan 1% perubahan kebiasaan setiap hari akan memberikan dampak yang luar biasa dikemudian hari'. Setiap orang mempunyai kesempatan untuk merubah dirinya menjadi 1% lebih baik dan 1% lebih buruk di masa depan.

Memanajemen waktu adalah hal yang paling sederhana untuk dilakukan, yaitu dengan mengatur waktu untuk fokus, bermain dan istirahat. Sehingga mereka bisa membedakan mana waktu untuk berhemat dan belanja, makan dan olahraga, bekerja dan beristirahat. Jika hal tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan yang sudah mereka tetapkan, maka akan mengurangi gejala fomo karena mereka faham mana yang harus di dahulukan dan tidak, mana yang penting dan tidak penting.

Cara selanjutnya untuk mengatasi fomo adalah dengan menerima dan menghargai diri sendiri. Setiap orang memiliki takdir yang berbeda-beda, tidak semua orang tercipta dengan sempurna hanya saja mereka mungkin menutupi kekurangannya dengan sesuatu yang mungkin tidak kamu miliki. Pemuda agent of change harus memiliki rasa cinta yang kuat akan diri sendiri, sehingga tidak mudah terbawa arus dan selalu mempunyai teguh pendirian yang kuat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline