Lihat ke Halaman Asli

Nurma Yunita

Nurma Yunita

Kondisi Proses Pembelajaran Setelah Daring di Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 12 Januari 2022   07:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KONDISI PROSES PEMBELAJARAN SETELAH DARING DI MASA PANDEMI COVID 19

Penulis :

Nurma Yunita

Sejak adanya covid 19 pembelajaran di laksanakan secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Beberapa pemerintah memutuskan menerapkan kebijakan untuk meliburkan siswa dan mulai menerapkan metode belajar dengan Sistem daring atau online. Kebijakan pemerintah ini mulai efektif di berlakukan di beberapa wilayah provinsi di Indonesia.

System pembelajaran daring merupakan system pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dengan siswa tetapi di lakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. System pembelajaran di laksanakan melalui handphone dengan menggunakan beberapa aplikasi seperti whatsapp group, zoom meeting, classroom dan google meet.

Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada system media pembelajaran akan tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya, bagi siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. 

Masih adanya beberapa siswa atau siswi yang tinggal di daerah terpencil yang sulit mendapat atau menjangkau jaringan internet. Maka dari itu proses pembelajaran akan terhambat bagi siswa dan guru. Pembelajaran secara daring tidak akan berjalan dengan maksimal karena siswa belum terbiasa belajar dalam kondisi saat itu.

Pembelajaran daring membuat siswa kurang berminat dalam belajar seperti siswa bermalas-malasan untuk mengikuti proses pembelajaran, siswa banyak bermain game dari pada membaca buku di rumah. Guru sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. 

Pembelajaran daring tidak membutuhkan waktu yang lama di karenakan minimnya kuota yang di miliki siswa. Sehingga siswa tidak dapat benar-benar menguasai materi yang telah berikan oleh gurunya.

Bukan hanya guru dan siswa yang merasakan dampak nya, tetapi para orang tua siswa juga merasakan sulitnya belajar secara daring karena orang tua di tuntut untuk mengajarkan anaknya di rumah. Sedangkan orang tua memiliki kesibukan seperti bekerja dan lain-lain. Para orang tua berharap agar pembelajaran dapat di laksanakan secara offline seperti kegiatan normal sebelumnya.

Saat ini pembelajaran sudah di lakukan secara tatap muka, karena menurunnya wabah covid 19. Jadi pemerintah sudah memutuskan untuk pembelajaran di lakukan seperti biasa atau offline. Sebagian siswa dan orang tua senang melihat anaknya belajar di sekolah bertemu dengan guru dan teman-temannya. Orang tua berharap agar anaknya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline