Lihat ke Halaman Asli

Faktor yang Menyebabkan Program KB Kurang Berjalan dengan Baik

Diperbarui: 1 Juli 2021   23:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pengertian Program Keluarga Berencana atau KB, bersumber dari Wikipedia "Keluarga berencana (disingkat KB) adalah sebuah gerakan dengan tujuan membentuk keluarga yang sehat, tenteram dan sejahtera dengan membatasi angka kelahiran. 

Maksudnya adalah membuat suatu perencanaan dimana jumlah keluarga bisa melakukan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan dan pencegahan kelahiran, contohnya seperti kondom, spiral, IUD, dan lain-lain".

Program KB di Indonesia diatur dalam UU Nomer 10 tahun 1992, yang dijalankan dan diawasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merupakan sebuah upaya kebijakan dari pemerintah Indonesia. 

Pemerintah juga sudah mensosialisasikan pentingnya program KB. Melalui iklan di tv dan poster juga sudah menjelaskan tentang pentingnya program KB, bahkan di beberapa sekolah pun juga sudah diberikan penjelasan tentang pentingnya program KB tersebut.

Namun sayangnya, masih banyak sekali masyarakat indonesia yang belum paham tentang pentingnya program KB tersebut, adapun masyarakat yang menentang program KB itu dengan beralasan "banyak anak banyak rezeki". Salah satu contohnya seperti masyarakat di Desa Gambiran Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang yang masih percaya istilah "banyak anak banyak rezeki" yang membuat program KB tersebut kurang berjalan dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline