Arus globalisasi yang semakin menjadi-jadi pada saat ini membuat upaya untuk mempertahankan identitas bangsa menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Salah datu cara yang dapat kita lakukan ialah dengan menerapkan pendidikan berbasis kearifan global. Kearifan lokal, sebagai pengetahuan, keyakinan, dan adat istiadat merupakan akar budaya yang perlu dijaga kelestariannya. Pendidikan berbasis kearifan lokal memiliki peran vital dalam menghadapi tantangan modernisasi. Pembelajaran yang menggabungkan nilai- nilai budaya lokal dapat membantu siswa untuk lebih menghargai dan mencintai warisan nenek moyang kita. Hal ini dapat menjadi pelindung bagi siswa, memberi mereka untuk beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa meninggalkan kebudayaan yang mereka miliki.
Memasukkan Pelajaran muatan lokal pada pembelajaran dan kurikulum dapat menjadi salah satu cara untuk menjaga kebudayaan kita. Melalui kurikulum ini, siswa dapat mempelajari kearifan daerah dari berbagai aspek. Selain itu, kegiatan ekstrakulikuler yang bertemakan kearifan lokal juga dapat menumbuhkan rasa cinta siswa pada budaya lokal itu sendiri. Banyak dari budaya ataupun kesenian lokal kita yang dilindungi oleh UNESCO, oleh karena itu kita sebagai pemilik dari budaya atau kesenian itu sendiri harus memiliki pemahaman lebih mengenai hal ini. Dengan memasukkan kearifan lokal pada kurikulum adalah hal yang paling mungkin dilakukan untuk menumbuhkan rasa suka dan rasa cinta para siswa pada kebudayaan kita, sehingga mereka memiliki rasa kepemilikan atas budaya tersebut dan memiliki kesadaran untuk melindungi kebudayaan dan kearifan lokal yang dimiliki.
Di era modern saat ini, upaya untuk melestarikan kearifan lokal melalui pendidikan menjadi hal yang harus segera diimplementasikan. Pendidikan yang mampu memadukan teknologi dengan pelestarian nilai-nilai budaya lokal akan menghasilkan generasi yang adaptif, kreatif, dan berkarakter.