Dia yang memberikan luka dan seolah merasa tak bersalah
Mungkin karna memang dia yang memang tak bersalah
Atau hanya aku yang melemparkan semua kesalahan padanya
Padalah ini semua adalah kesalahanku sendiri
Mungkin memang inii salahku sendiri, terlalu menaruh harapan tinggi padalah orannya saja tidak membuka peluang ataupun kesempatan. Perasaan yang timbul, kini merupakan tanggung jawabku sendiri. Patah hati adalah resiko dari menaruh hati padanya, harus di tanggung sendiri.
Bahkakn yang lebih menyedihkan adalah, selesai tampa memulai. Mau sakit hati pun, akan bingung menamainya seperti apa. Mau berharap pun, memang kamu bukan yang dia inginkan.
Saya sadar, bahwasannya saya bukan seseorang yang dia butuhkan dan yang dia bisa banggakan kepada orang-orang disekitarnya. Saya juga tidak ingin berubah, karena buat apaa saya menyiksa diri saya sendiri sampai rela lebih menurunkan harga diri demi dia yang bahka tidak membuat sya nyaman.
Penampilan saya memang tak semenarik perempuan-perempuan yang dia dekati maupun pacari. Bisa saja sya merubah penampilan demi mereka, tapi sya sadar orang tua saya akan sangat kecewa dengan diri saya yang seperti itu. Bisa saja sya merubah penampilan semenarik mungkin, tapi apakah saya pantas melakukan hal tersebut dikala masih ada orang tua yang membiayai saya dibelakang bahkan rela banting tulag demi anaknya ini. saya tidak rela menukarkan harga diri saya hanya demi seorang lelaki yang belum tentu jodoh saya.
Biarkan saya menikmati rasa sakit ini, dan menjadikannya sebuah proses dan pembelajaran untuk menjadikan saya lebih dewasa kedepannya. Saya Cuma ingin rasa sakit dan sabar saya ini dibayar dengan waktu kedepannya supaya saya bisa membanggakan orang-orang terdekat saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H