Lihat ke Halaman Asli

NUR LELY ZUMROTIN SANT

Masih sebagai mahasiswa

Problematika Penguasaan Teknologi Lingkup Masyarakat Jombang

Diperbarui: 7 Februari 2024   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

PROBLEMATIKA PENGUASAAN TEKNOLOGI MASYARAKAT JOMBANG

 

            Teknologi mempunyai kedudukan yang penting dalam berbagai penjuru di Indonesia. Baik itu teknologi informasi, komunikasi, pendidikan, dan lainnya. Pertumbuhan teknologi sangat pesat, dilihat dari segi kenaikan jumlah pengguna internet, aplikasi digital,industri tekonologi. Selain dari segi jumlah penggunaan, masih ada beberapa yang belum menguasai teknologi di era saat ini. Banyak permasalahan yang muncul dengan adanya teknologi dengan berbagai bentuk.

            Problematika yang berasal dari kata "problem" yang mengandung makna suatu permasalah, persoalan. Dalam kehidupan banyak permasalahan yang harus diikuti alurnya dan dihadapi serta dipecahkan dengan membutuhkan adanya suatu penyelesaian terbaik. Permasalahan ini muncul karena adanya minimnya penguasaan teknologi. Penguasaan teknologi sangat menghambat segala persoalan dan tentunya pada pembelajaran.

            Hal ini terjadi didalam lingkup masyarakat daerah Jombang. Terjadinya penguasaan teknologi yang kurang karena memang minimnya perangkat atau alat teknologi yang dimiliki, kemampuan yang kurang dalam pengetahuan ilmu-ilmu teknologi, minimnya orang yang ingin membantu belajar, serta tidak didukungnya jaringan yang optimal sekitar wilayah. Menurut Muhammad Tri Ramdhani dan Siti Ramlah (2015) problematika adalah suatu hal yang dapat menimbulkan masalah, persoalan dalam suatu keadaan tertentu, jika tidak diselesaikan maka akan menghambat kestabilan. Problematika penguasaan terjadi berbagai ragam.

            Beberapa hal yang mempengaruhi atau permasalahan penguasaan teknologi di desa tersebut yaitu yang pertama kurangnya alat atau perangkat teknologi. Banyak masyarakat yang masih menggunakan perangkat yang belum memadai dengan beberapa faktor seperti ekonomi yang sulit sehingga tidak bisa membeli perangkat yang lebih canggih diatasnya. Dengan adanya perangkat yang belum memadai menjadi Masyarakat setempat Desa Sugihwaras belum bisa mengaksesnya lebih luas.

            Kemampuan yang kurang dalam pengetahuan tentang ilmu-ilmu teknologi juga menjadi problematika dalam penguasaan teknologi. Masyarakat sekitar Jombang ada yang hanya dengan lulusan SD, SMP saja. Untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi masih sulit dilakukan. Kemampuan yang kurang dengan hal itu bisa teratasi jika dilakukannya adanya suatu belajar privat atau les privat mengenai teknologi. Hal itu juga harus didukung dengan rasa semangat belajar yang tinggi. Jika tidak ada rasa semangat yang tinggi pun nantinya akan tidak menghasilkan apa-apa. Tanpa adanya semangat yang membara untuk menambah pengetahuan dan wawasan lebih luas, semua terasa sia-sia begitu saja. Karena waktu untuk belajar belum tentu datang untuk yang kedua kalinya.

            Minimnya orang yang ingin membantu belajar tentang ilmu teknologi. Mayoritas orang sudah sibuk dengan beberapa tugas atau pekerjaan yang dimilikinya sehingga waktu untuk membantu orang lain belajar mengenai teknologi itu sangat minimal. Tentunya dalam belajar teknologi membutuhkan bukan satu atau dua kali pertemuan, melainkan harus sering. Ilmu teknologi tidak mudah apalagi jika belajar untuk orang yang belum memahami sama sekali tentang teknologi. Dengan begitu, bisa dikategorikan bahwa lebih baik belajar teknologi di tempat atau badan yang memang kursus teknologi.

            Tidak didukungnya jaringan yang optimal di sekitar wilayah Jombang. Hal ini sangat terbukti apalagi di daerah-daerah terpelosok seperti Plandaan, Kabuh, Megaluh. Daerah-daerah tersebut sangat dapat dibilang daerah pelosok dan tidak ada sinyal sama sekali. Dengan begitu sulit untuk didukungny pembelajaran teknologi. Penyelesaiannya dengan dipasangnya wifi, hanya saja tidak di semua rumah hanya di beberapa rumah saja.

Jika dikaitkan dengan pembelajaran, di wilayah Jombang ini, ada beberapa sekolah yang fasilitasnya sudah memadai dan ada juga yang sangat masih tertinggal. Sekolah yang fasilitasnya memadai dapat menguasai pembelajaran tentang teknologi dengan optimal. Hanya saja biasanya ada di beberapa sekolah saja seperti sekolah-sekolah di daerah kota, jika di daerah kabupaten sudah ada namun belum memadai jika dibandingkan di kota. Kemampuan dalam menangkap pengetahuan teknologi juga tidak dapat disama ratakan anatar sekolah satu dengan lainnya. Karena terkadang proses pembelajaran dan sistem tiap sekolah juga berbeda. Minimnya orang yang dapat membantu dalam penguasaan teknologi juga berpengaruh besar terhadap penguasaan teknologi. Namun dapat terselesaikan dengan adanya mata pelajaran TIK di tingkat SMP. Peserta didik dapat belajar pengetahuan teknologi mulai dasar hingga ke akar-akarnya sehingga dapat wawasan dan pengetahuan lebih dalam. Hal lainnya yang menjadi problem di pembelajaran dengan kurang didukungnya jaringan yang optimal. Dibutuhkan jaringan yang besar untuk dapat mengakses pengetahuan teknologi, seiring berjalannya zaman beberapa sekolah sudah terdapat wifi dan mayoritas juga ada yang belum ada, ada juga yang ada wifi namun tidak dapat tersambungkan sehingga tidak terkoneksi untuk mengakses ilmu-ilmu teknologi yang akan dipelajari.

Problematika-problematika tersebut dapat diselesaikan dengan melakukan penyelesaian dengan cara yaitu dengan kursus di bidang teknologi, memiliki niat dan tekad yang kuat untuk belajar. Karena dalam belajar, tidak ada hal yang sia-sia nantinya. Penguasaan teknologi yang baik dan luas dapat membuahkan hasil baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Lain sisi, penguasaan teknologi agar tidak menjadi orang yang gaptek atau gagap teknologi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline