Lihat ke Halaman Asli

Nur Lely Sofia

Undergraduate Student of Accounting, Faculty of Economics and Business, Diponegoro University (2018-now)

Sosialisasi Edukasi Vaksin Mengundang Gelak Tawa dari Persepsi Masyarakat

Diperbarui: 3 Agustus 2021   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi edukasi vaksin untuk meluruskan adanya HOAX yang beredar di tengah masyarakat khususnya di Desa Kajar Kec. Lasem Kab. Rembang.

Dikala sosialisasi edukasi vaksin yang dilakukan Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro secara door to door dijumpai beraneka ragam jawaban unik dari masyarakat ketika ditanya pendapat tentang vaksin. Salah satu warga lansia yang bernama Mbah Semi mengatakan bahwa beliau belum vaksin karena takut nantinya kalau vaksin akan mempercepat kematiannya. Hal tersebut dikatakan tidak lain karena percaya dari para omongan tetangga dan berita-berita yang di dapat dari sumber yang tidak valid.

Kejadian yang serupa juga dijumpai lagi namun dengan persepsi yang berbeda yaitu dari Bu Narti. Keluarga Beliau sudah mendapatkan vaksin tahap ke-1 namun hanya beliau yang mengalami efek samping panas dan sering kelelahan setelah suntik vaksin, karena itu beliau takut untuk melakukan vaksin tahap ke-2 dikarenakan vaksin akan menambah beban badannya.

Mendengar jawaban yang unik-unik dari masyarakat Desa Kajar, Mahasiswa KKN melakukan pendekatan komunikasi yang baik dan dipahami melalui sosialisasi secara door to door  yang dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memulai perkenalan dan mengajak berbicara santai sembari menjelaskan kegunaan dan manfaatnya vaksin bagi tubuh di tengah pandemi yang melanda. Selain itu mahasiswa KKN juga meluruskan adanya berita  yang tidak benar atau HOAX yang beredar di masyarakat mengenai vaksin yang memiliki kandungan zat yang nantinya akan membahayakan bagi tubuh dan menjelaskan kondisi tubuh yang siap menerima vaksin dengan penjelasan pendukung mengenai efek samping yang kemungkinan akan terjadi dalam tubuh sesudah menerima vaksin. Penjelasan tersebut disampaikan melalui browser dan PPT tentang vaksin dari web Kemenkes .

Berdasarkan sosialisasi vaksin yang dilakukan di Desa Kajar, sudah banyak masyarakat yang menyadari pentingnya vaksin di tengah pandemi namun masih ada beberapa masyarakat yang masih bersikukuh dengan persepsinya untuk menolak menerima suntik vaksin. Hal tersebut disebabkan mayoritas masyarakat masih percaya dengan teori konspirasi elite global yang menyatakan bahwa vaksin Covid-19 dibuat demi keuntungan korporasi farmasi, ataupun untuk memasukkan microchip dalam tubuh manusia dan rasa takut yang membendung pikiran mereka akan efek samping yang parah dan minimnya kejujuran saat berkonsultasi kepada tenaga kesehatan.

Menurut mahasiswa KKN Undip, masyarakat Desa Kajar masih minim tingkat literasinya tentang vaksin sehingga sangat diperlukan pihak seperti pemerintah dan media yang memberikan informasi valid dalam upaya sosialisasi mengenai edukasi pentingnya vaksinisasi di Indonesia. Selain itu juga kita tidak bisa menyalahan kesadaran masyarakat Desa kajar dalam menyaring informasi karena memang tingkat literasi  mereka terbilang rendah.

Penulis : Nur Lely Sofia/Fakultas Ekonomika & Bisnis UNDIP/Akuntansi 2018

DPL : Ir. Sutrisno, MP.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline