Lihat ke Halaman Asli

Nurlelah

Mahasiswa

Dirumu yang Paling Mengerti Kamu

Diperbarui: 31 Oktober 2022   12:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Masalah datang silih berganti. Terkadang, bercerita pada orang lain bukan pilihan yang tepat. Mungkin saja mereka berpikir kamu itu kurang bersyukur, terlalu melebih-lebihkan, padahal mereka tidak tahu seberapa sulit keadaan mu sekarang. Yang paling mengerti kamu adalah dirimu. Dirimu yang paling tau seberapa sering kamu menangis. Dirimu yang paling tahu seberapa berat masalah yang kamu hadapi. Dirimu yang paling tahu, seberapa jauh kamu ingin pergi. 

Aku hanya ingin mengucapkan terimakasih untuk dirimu yang telah bertahan sejauh ini. Meskipun terhuyung kesana dan kesini, kamu tetap berusaha untuk berjalan dengan tegar. Hey, mengeluh saja sepuasnya. Tidak apa-apa, kamu adalah manusia, bukan pot bunga. Libatkan Tuhan. Dia yang paling tahu segalanya dari mulai kamu diciptakan hingga kamu mati nanti. Jangan berhenti mengeluh pada-Nya. Sungguh Ia suka dengan segala keluh kesah hambanya. Seungguh Ia yang paling mengerti segalanya. Sungguh Ia yang paling tahu apa yang kamu butuhkan.

Kamu tidak sendirian. Masih ada hantu dikamar yang siap menemani tangismu. Masih ada tembok yang rela kamu pukul. Masih ada bantal yang sudi membekam teriakan mu. Masih ada Tuhan yang selalu mendengarkan semua do'a mu. Kamu hanya perlu yakin dan percaya, tangan-Nya bisa menggapai apapun yang kamu inginkan. Perkataan-Nya tak pernah berbohong. Mata-Nya tak pernah sedetikpun teralihkan dari mu. Kamu hanya perlu sadar akan hal itu.

Aku menulis ini bukan untuk kamu saja, tapi untuk diriku dengan segala permasalahannya. Aku tidak akan mengatakan bahwa 'masih ada aku', karena aku tahu, tak banyak yang bisa ku lakukan selain menyemangati mu. Kita sama, mungkin hanya beda masalah saja. Kamu harus terus hidup dan berjalan untuk mencicipi rasanya menjadi orang paling bahagia meskipun hanya 1 menit. Masih banyak masakan yang belum kamu cicipi kan? Kalau kamu masih merasa sedih dan sengsara, itu artinya kamu belum boleh pergi. Kamu harus pergi dengan perasaan bahagia. Jadi, hiduplah dengan baik. Tuhan selalu menyertaimu bung :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline