Pagi ini iseng-iseng saya ikutin salah satu infotainment di TV swasta (ga ada kerjaan banget).
Beritanya tentang seorang ustad yang pergi menonton konser bareng calon istrinya (katanya). Di situ ada kalimat ganjil deh yah, katanya dia minta doa supaya ta'arufnya berkah dan bisa jadi menikah.
Hello... setahu saya yah, kalo kata temen-teman kampus saya yang anak mesjid, ta'aruf itu memang proses menuju pernikahan yang tetap saja di dalamnya harus di jaga batas-batas. Termasuk belum boleh jalan bareng berdua kalee. *eh bener ga?*
Saya kadangkala suka tergelitik sama orang-orang yang seneng pake simbol-simbol agama, tapi ga menjalankan sesuai dengan adanya. Ta'aruf itu beda dengan pacaran kan katanya.. tapi ko ya begitu seperti ga ada bedanya. Saya bukan ahli agama atau ustad apalagi. Dan memang agama adalah urusan masing-masing pribadi. Satu hal, mulut kita, laku kita adalah sesuatu yang dilihat dan diperhatikan orang lain. Jika belum siap untuk melakukan segala kebaikan sebaik kata-kata yang bisa dengan mudah kita ucapkan, maka rubah dirilah terlbih dahulu..
No offense,, it's just in my humble opinion :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H