Mahasiswa PMM 62 UMM melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) dengan memberikan edukasi cara pengelolahan dan perawatan tanaman hidroponik bersama anak-anak panti asuhan taslimiyah di Desa Krebet Senggrong, kec. Bululawang, Kab. Malang. Di lakukan pada hari sabtu (28/08/2021) yang di bimbing oleh DPL Ibu Novita Ratna Satiti, SE., MM. (Dosen Program Studi Manajemen FEB UMM).
Pada daerah panti asuhan taslimiyah memiliki kondisi tanah yang berbeda-beda dan tidak semuanya berpotensi untuk dijadikan sebagai lahan bercocok tanam. Tanah yang kering sering menjadi salah satu kendala tersendiri karena tanaman susah untuk tumbuh.
Oleh karena itu, Kelompok Mahasiswa PMM 62 UMM pun berinisiatif mengenalkan dan mengajak anak panti asuhan taslimiyah melakukan cocok tanam secara hidroponik. Metode hidroponik sendiri merupakan metode budi daya tanaman yang dilakukan dengan menggunakan media air.
Perwakilan anggota dari Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktimu Negeri kelomok 62 gelombang 11 Universitas Muhammadiyah Malang, yakni Lucky Fadhilla R, terlebih dahulu menjelaskan apa itu hidroponik, bagaimana cara pemilihan benih yang bagus serta cara penyemaian benih pada media tanamnya.
Kemudian menjelaskan apa itu rockwool, rockwool adalah media tanam hidroponik yang terbuat dari bahan bebatuan, umumnya bebatuan yang digunakan ialah jenis bebatuan basalt, batu kapur, dan batu bara. Kegunaan rockwool dalam menggunakan media atau sistem hidroponik ialah sebagai tempat tanaman hidup, melekat akar, serta peran rockwool ialah menggantikan tanah.
Selanjutnya langsung mempraktekkan bagaimana cara memotong, mengukur rockwool yang benar, cara memasukkan benihnya, cara penyemaian tanaman hidroponik hingga pengaplikasian tanaman pada instalasi hidroponik sampai cara perawatannya.
Benih sayuran selada air di jadikan sebagai sampel saat melakukan praktik penanaman karena daya tahan tanamannya lebih bagus dibandingkan benih tanaman lainnya. Dan juga proses pertumbuhannya yang lebih cepat panen. Setelah ini, anak-anak panti dapat menanam beraneka jenis sayuran lainnya sebagai stok bahan pangan nantinya.
"Kegiatan edukasi penanaman hidroponik ini merupakan program kerja utama kita yang dipilih untuk memberikan wawasan kepada anak-anak panti asuhan agar bisa memanfaatkan halaman dengan cara menanam sayuran secara hidroponik." Ujar Lucky.
Sambungnya, anak anak panti asuhan sangat antusias, karena dengan ini mereka bisa lebih mandiri dalam menghasilkan bahan pangan seperti sayuran hidroponik, serta bisa memenuhi kebutuhan kesehariannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H