Delapan mahasiswa program studi Tasawuf dan Psikoterapi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Islam Parlaungan, Waru, Sidoarjo sebagai seorang konselor dan terapis di sekolah.
Delapan orang tersebut yaitu Nur Laili Kiftiyah, Safarah Auliyananda, Nurul Innayatul Maghfiroh, Mas Rizka Izzah Bilah, Mas Nurul Aini, Fikri Islamuddin, Maulana Malik Ibrahim dan Lintang Fatin Nafisah.
Kegiatan PPL ini dilakukan selama tiga minggu, dimulai dari hari Selasa, tanggal 24 Januari 2023 hingga Senin, tanggal 13 Februari 2023. Kedatangan delapan mahasiswa tersebut disambut dengan baik oleh kepala sekolah SMA Islam Parlaungan, Bapak Slamet, S.si, M.Pd, dan juga seluruh guru serta staf di SMA Islam Parlaungan.
Pada pekan pertama PPL, delapan mahasiswa tersebut dibimbing oleh dosen pamong yaitu Ibu Anik Zulifah, S.Psi untuk mengenali para guru dan staf yang ada di SMA Islam Parlaungan serta dibimbing untuk mengenali dan melakukan observasi lingkungan sekolah.
Setelah itu para mahasiswa mengenalkan tentang kesehatan mental kepada peserta didik melalui materi yang disampaikan pada setiap kelas. Hal ini dilakukan untuk mengenalkan kepada peserta didik pentingnya menjaga kesehatan mental.
Program kegiatan PPL selanjutnya yaitu observasi yang bertujuan untuk mengamati peserta didik yang sekiranya mempunyai permasalahan atau gangguan psikologi. Cara yang digunakan yaitu dengan memberikan tugas SWOT analisis diri dan mengisi form CRF( Cognitive Restructuring Form).
Peserta didik juga diajak untuk melihat film yang berkaitan dengan kesehatan mental yang kemudian dianalisis bersama untuk menambah pengetahuan tentang kesehatan mental dan cara untuk mengolah pikiran dalam mencapai cita-cita.
Program kegiatan yang dilakukan di pekan kedua dan ketiga adalah konseling dan intervensi. Konseling yang dilakukan ada dua macam yaitu konseling kelompok dan konseling individu.
Konseling kelompok dilakukan per kelas menggunakan media kartu konseling agar para peserta didik tertarik dan antusias. hal ini juga bertujuan untuk membangun kepercayaan dan kedekatan antar teman sekelas dan mahasiswa PPL.
Pada saat PPL, konseling individual dilakukan sebanyak empat kali. Klien merupakan peserta didik dari SMA itu sendiri dan mereka mendatangi mahasiswa PPL dengan sadar untuk meminta bantuan atau curhat. Setelah konseling, klien langsung diberikan intervensi. Intervensi yang dilakukan yaitu dengan memberikan terapi CCT (Client Centered Therapy), terapi butterfly hug, dan terapi yang lainnya.