Lihat ke Halaman Asli

Cegah Kematian Ibu di Boyolali, Mahasiswi Unnes Membuat Terobosan Baru dengan Program Satu Pendaki

Diperbarui: 4 November 2024   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media Informasi Kesehatan Ibu SATU PENDAKI

Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus diwujudkan oleh setiap negara. Di Indonesia, hak akan kesehatan diatur dalam UUD 1945 yaitu Pasal 28 H dan Pasal 34 ayat 3 yang menyebutkan bahwa "Setiap warga negara berhak untuk mendapatkan layanan kesehatan dan negara wajib untuk menyediakannya". 

Negara yang berhasil menjamin tercukupinya layanan kesehatan bagi rakyatnya dapat diketahui dari derajat kesehatan masyarakat di negara tersebut. Salah satu indikator dari derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Ibu (AKI).

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan angka yang menunjukan jumlah kematian ibu selama periode kehamilan hingga masa nifas (setelah persalinan) yang disebabkan karena semua sebab berkaitan dan diperberat karena kehamilan atau penanganannya dalam satu tahun per 100.000 kelahiran hidup. 

Menurut WHO (2024) pada tahun 2020 terjadi sekitar 287.000 kematian ibu dan negara berkembang dengan perekonomian rendah menjadi negara penyumbang jumlah kematian ibu terbanyak.

Di Boyolali, Angka kematian ibu per tahunnya tergolong fluktuatif dan cenderung menurun pada dua tahun terakhir (2022-2023). Pada tahun 2023, Angka Kematian Ibu di Boyolali adalah 63,7 per 100.000 kelahiran hidup (8 kasus).

 Namun demikian, pada tahun 2024 kasus kematian ibu di Boyolali justru menunjukan kenaikan kasus kembali. Hal tersebut diketahui dari data bulan Oktober 2024 yaitu kasus kematian ibu di Boyolali sudah mencapai 16 kasus.

Mengetahui hal tersebut, seorang mahasiswi dari Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Semarang melakukan terobosan dalam menangani masalah ini. 

Mahasiswi bernama Nurlaili Karomah mengemukakan terobosan "Sinergi Aksi Terpadu Pencegahan Dini Atasi Kematian Ibu" atau yang disebut dengan "SATU PENDAKI" yaitu mengatasi kematian ibu melalui sinergi aksi yang terpadu pada tiga lokus esensial yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Masyarakat (Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono), dan sekolah (SMA N 1 Banyudono).

Dalam terobosannya, mahasiswi UNNES tersebut melakukan intervensi terkait permasalahan kematian ibu disesuaikan dengan keadaan dan situasi masing-masing. Di Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, mahasiswi UNNES membuat media informasi kesehatan ibu hamil yang diunggah melalui akun instagram resmi institusi Dinas Kesehatan. 

Media informasi ini meliputi informasi perencanaan kehamilan, pemantauan kesehatan ibu hamil, serta informasi akses layanan dokter obgyn (kandungan) melalui pemetaan fasilitas layanan kesehatan yang menyediakan layanan obstetri dan ginekologi (obgyn).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline