Lihat ke Halaman Asli

Cerpen| Maulana

Diperbarui: 22 November 2018   06:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://assajidin.com

Malam ini adalah malam ketika bulan ingin mendekat ke bumi dan memberikan cahaya terbaiknya
Malam yang anginnya berembus manis, mendesirkan pasir halus yang juga tengah bergembira
Malam ketika tanah menolak adanya berhala beridiri tegak di atas mereka
Malam ketika pepohonan, hewan, langit, gunung
Semesta alam bersenandung mengagungkan nama Penciptanya
Memanjatkan syukur...
Atas kelahiranmu yaa Rasulullah
Rahmat terbesar selanjutnya setelah Tuhan kami ampuni Nabi Adam atas kesalahannya
Setelah Tuhan kami selamatkan Nabi Nuh dari bah yang menenggelamkan anak dan istrinya
Setelah Tuhan kami belah lautan untuk Nabi Musa dan umatnya
Setelah Tuhan kami Angkat Nabi Isa ke surga-Nya
Setelah Tuhan kami rahmati Nabi Ibrahim dengan kehadiran Nabi Ismail
Nabi Zakariya dengan kehadiran Nabi Yahya...
Ia hadiahkan engkau untuk kami yaa Rasulullah...

***
Bajunya basah. Peluhnya melesat keluar dari punggung dan dahinya. Kepala Bilal terasa ringan seolah ia baru saja diguyur air dingin. Meski udara menusuk hingga ke tulang, ia bisa merasakan air hangat jatuh berderai dari matanya.

Diingatnya apa yang ia alami barusan. Masih bisa ia rasakan pelukan sosok yang hingga kini selalu membuat bibirnya kering tiap kali ia sebutkan namanya usai bersujud.

Orang itu akan menunggunya... ulang Bilal.

Ia berjanji akan menunggunya dan saudara-saudarinya yang lain. Ia akan menunggu di depan pintu Surga dan tak akan masuk kecuali kami telah lengkap. Mereka akan melangkah bersama, dalam satu rombongan besar untuk menemui Sang Maha Pemenuh Janji dan bersujud menganggungkan nama-Nya bersama.

Seketika dada Bilal sesak. Ia tak kuasa menahan sedu sedannya. Bilal dihantam kerinduan. Ia rindu serindu-rindunya...

Di tengah derai air mata, Ia angkat tangannya, ia tangkupkan keduanya di dekat wajah. Dengan suara serak, Bilal lantunkan doa pada Tuhannya yang Maha Pengasih.

"Engkau Maha Mendengar, Engkau Maha Melihat, Engkau selalu menyaksikan, Engkau mengetahui atas tiap detik yang terjadi pada makhlukmu karena Kau memberikan izin-Mu atasnya, duhai cinta Sejatiku...

Karena Engkau adalah Maha Pemurah, sungguh, dengarkanlah permohonanku ini...
Sampaikan suaraku pada seseorang yang atas izinmu hadir di mimpiku...
Sampaikan rinduku,
Sampaikan salamku,
Cintaku
Untuk ia yang rindu padaku, meski belum pernah bertemu denganku
Untuk ia yang menungguku di pintu surga-Mu, meski ia tahu bahwa aku jauh dari ke muliaannya
Untuk ia yang menangisiku dan berdoa untukku di penghujung waktunya
Sampaikan Tuhanku,
Sampaikan bahwa aku dan saudara-saudariku bersyahadah pada-Mu dan dirinya dan bertekad menjaganya hingga hari akhir tiba.
Dan bahwa aku dan saudara-saudariku menantikan hari ketika kami berkumpul bersamanya...
dan menemui-Mu...

Allahumma sholli alaa sayyidinaa Muhammad
Waa alaa aali sayyidinnaa Muhammad..."

Sesuai janji Tuhannya melalu Rasulullah, diangkat derajat Bilal 10 tingkat, dicatatkan untuknya 10 kebaikan sehingga ia mendapat 10 pahala. Dengan Rahmat Tuhannya, ia mendekat 10 langkah menuju sosok yang ia rindukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline