Lihat ke Halaman Asli

Nur LailatunNafiah

agoindustrial engineering student

Tingkatkan Potensi Kopi Daerah, Tim KKN-T IPB Adakan Pelatihan Packaging dan Marketing Kopi Batealit

Diperbarui: 5 September 2020   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

JEPARA- #DuaHariKuliahKopi adalah salah satu program yang diusung oleh mahasiswa IPB asal Jepara yang tengah melakukan KKN Tematik di masa pandemi Covid-19 di Desa Batealit, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara.

Kopi batealit merupakan kopi yang diproduksi oleh pemuda Desa Batealit. Selama ini kopi batealit hanya dipasarkan di masyarakat sekitar dan belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. 

Oleh karena itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik IPB (KKN-T IPB) di Jepara mewadahi diskusi secara semidaring yang bekerja sama dengan pemuda Desa Batealit. Acara ini dilaksanakan di Balai Desa Batealit, Jepara. Acara ini selanjutnya disebut dengan #DuaHariKuliahKopi.

Kegiatan ini dilakukan selama dua hari yaitu pada tanggal 22 dan 23 Agustus 2020. Hari pertama membahas tentang marketing dengan narasumber Ibu Tintin Sarianti, SP, MM, selaku ahli perencanaan bisnis dan dosen agribisnis IPB University. 

Hari kedua dilanjutkan dengan sesi packaging kopi dengan narasumber Ibu Endang Warsiki, STP, MT, selaku ahli produk dan dosen kemasan di Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB University. 

Kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat sekitar secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku, sementara narsumber menyampaikan materi secara daring melalui video conference. 

Itulah alasannya acara ini disebut semidaring. Kuliah kopi ini diadakan dengan maksud dapat mengembangkan potensi kopi batealit agar dikenal luas di masyarakat terutama pecinta dan penikmat kopi di luar daerah.

Kopi merupakan hasil pertanian yang mudah rusak jika tidak disimpan di tempat yang benar dan dengan cara yang benar, oleh karena itu kuliah packaging penting diadakan agar para pemuda dan petani kopi di Batealit memahami prosedur yang benar dalam menangani kopi. 

Penjualan kopi juga tidak hanya terbatas pada pasar di sekitar kecamatan atau kabupaten saja, melainkan harus dikembangkan ke luar daerah. Mengingat kopi sudah menjadi lifestye masyarakat luas dan dibukanya kedai-kedai kopi, maka tidak ada salahnya jika kopi batealit mengepakkan sayap ke luar daerah sehingga dapat dikenal lebih luas lagi.

Selama ini kopi batealit dikemas dengan standing pouch dalam berbagai ukuran. Namun setelah mengikuti kuliah packaging kopi yang diadakan oleh mahasiswa KKN-T IPB peserta mendapat gambaran baru yaitu mengemas kopi dalam bentuk sachet. Hal ini merupakan ide baru yang disampaikan oleh narasumber pengisi kuliah packaging kopi. 

Kemasan baru ini dimaksudkan agar menyesuaikan dengan gaya hidup masyarakat setempat yang lebih suka mengonsumsi kopi sachet sehingga kopi batealit dapat dicintai oleh masyarakatnya sendiri dan konsumsi masyarakat tidak dialihkan pada kopi buatan luar daerah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline