Lihat ke Halaman Asli

Love Languages: Mengenal Arti 5 Bahasa Cinta

Diperbarui: 15 Juni 2022   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konsep Love Language atau bahasa cinta ini dikenalkan oleh seorang penulis buku asal Amerika, bernama Dr. Gary Chapman.

Pada tahun 1995, Chapman menulis sebuah buku yang berjudul, "Five Love Languages". Ia membedah lebih lanjut tentang bagaimana prinsip komunikasi dalam suatu hubungan. Chapman percaya bahwa kelima bahasa cinta harus dimasukkan ke dalam sebuah hubungan.

Bahasa cinta ini menggambarkan bagaimana cara setiap orang untuk menerima dan mengekspresikan rasa cinta dalam suatu hubungan. Mengetahui love language satu sama lain akan membantu meningkatkan komunikasi dan ikatan dalam sebuah hubungan.

Gary mengenalkan sebuah bahasa cinta yang dapat diaplikasikan ke berbagai jenis hubungan, baik itu hubungan romantis, keluarga, ataupun pertemanan.

Gary Chapman juga mengungkapkan bahwa apa yang membuat seseorang merasa dicintai tidak selalu sama antara satu orang dengan orang yang lainnya. Setiap orang menerima dan memahami rasa cinta dalam bahasa cintanya tersendiri. Menurut Chapman, setidaknya dalam setiap orang terdapat satu bahasa cinta dari lima bahasa cinta yang ada.

Seorang psikoterapis, Dr. Tina Tessina, mengungkapkan bahwa manfaat dari pengunaan bahasa-bahasa cinta ini untuk mengekspresikan rasa kasih sayang. Penulis dari buku "Dr. Romance's Guide to Finding Love Today" ini juga mengungkapkan bagaimana cara untuk memahami diri sendiri dan juga orang lain dalam mengekspresikan cinta, serta saling memahami bagaimana bahasa cinta yang berbeda-berbeda.

Singkatnya, Love Language atau bahasa cinta adalah cara bagaimana seseorang dalam mengekspresikan rasa cintanya kepada orang lain. Hal ini tidak hanya selalu berkaitan tentang hubungan romantis saja, tetapi juga dapat diterapkan dalam berbagai hubungan lain.

(sumber : themudmag.com)

  • Words of Affirmation (Kata-Kata Penegasan)

Menurut Chapman, ada beberapa orang yang love language-nya berupa kata-kata penegasan. Mereka perlu mendengar kalimat-kalimat positif seperti pujian, apresiasi, atau kalimat yang mengekspresikan rasa sayang. Contohnya seperti "Aku mencintaimu", "Terima kasih", "Saya sangat menghargai apa yang kamu lakukan", dsb.

Kalimat-kalimat tersebut akan memberikan efek yang mendalam bagi orang-orang yang memiliki bahasa cinta ini karena hal terebut membuatnya merasa diapresiasi dan dihargai.


  • Acts of Service (Tindakan Melayani)

Orang-orang dengan tipe love language ini suka memberi pelayanan dan juga menghargai usaha dalam orang lain yang melayani mereka. Pelayanan yang dimaksud di sini adalah sebuah tindakan untuk meringankan beban tanggung jawab dan juga memudahkan aktivitas atau kegiatan seseorang. Contoh sederhananya adalah membantu membukakan tutup botol, membantu membersihkan rumah, ataupun membantu menyiram tanaman.

Chapman menyarakan agar tanyalah pada pasangan atau seseorang yang mau kita bantu hal-hal apa yang akan disukai dan yang dapat meringankan bebannya, setelah itu aturlah waktu untuk mengerjaknnya.


  • Physical Touch (Sentuhan Fisik)

Orang-orang yang memiliki bahasa cinta ini senang dengan semua jenis sentuhan fisik, seperti berpegangan tanga, tepukan punggung, dan pelukan.

Menurut Tessina, sentuhan fisik adalah cara yang paling langsung untuk mengomunikasikan sebuah rasa cinta. "selama itu dilakukan tidak dengan cara memaksa, physial touch bisa menjadi bahasa cinta yang paling efektif. Bahasa cinta ini menenangkan, menyembuhkan, dan meyakinkan," jelasnya.


  • Quality Time (Waktu Berkualitas)

Bahasa cinta yang satu ini lebih berfokus pada kualitas waktu yang dihabiskan bersama. Orang dengan love languagge ini akan sangat menghargai waktu yang diberikan kepada mereka. Contohnya seperti mengobrol bersama tanpa adanya gangguan dari gadget. 

Menghabiskan waktu bersama adalah tentang kebersamaan, memperhatikan satu sama lain, berbagi sesuatu yang bermakna, mendengarkan dan juga berkomunikasi. Komunikasi menjadi hal yang krusial bagi orang-orang dengan love language ini.


  • Receiving Gifts (Menerima Hadiah)

Love language yang terakhir adalah Receiving Gifts. Orang-orang yang memiliki bahasa cinta ini menunjukkan kasih sayang atau rasa senangnya dengan memberi atau menerima hadiah untuk orang terdekatnya. Love language ini tidak selalu tentang pemberian hadiah yang mahal, melainkan makna dari pemberian hadiah tersebut.

Orang yang memiliki bahasa cinta ini merasa dicintai dan diperhatikan saat menerima hadiah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline