Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa STAI Sirojul Falah Gelar Nobar dan Diskusi Film "Dirty Vote"

Diperbarui: 21 Februari 2024   04:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cuplikan Film dokumenter "Dirty Vote"

Bogor-Departemen Luar Negeri STAI Sirojul Falah menyelenggarakan Nobar dan Diskusi Film dokumenter  "Dirty Vote" bertempat di aula STAI Sirojul Falah pada Selasa kemarin (13/02/2024).  Kegiatan ini merupakan acara perdana di STAI Sirojul Falah. NOBAR ini berlangsung secara offline di aula STAI SIROJUL FALAH mengundang Kordinator Daerah BEM PTNU Bogor sekaligus MENLU STAI Sirojul Falah yakni Muhammad Rofiq.

"Atas nama DEMA STAI SIROJUL FALAH kami sangat apresiasi dan terima kasih kepada jajaran BEM PTNU Daerah/ Wilayah Bogor/Jawa Barat atas terselenggaranya NOBAR:"Dirty Vote" di aula STAI Sirojul Falah kabupaten bogor sebagai wujud nyata menyuarakan Persoalan terkait kondisi Politik Indonesia saat ini, banyak kecurangan yang terus saja terjadi oleh oknum-oknum tertentu," tutur Fattah Razaq Ketua Pelaksana NOBAR ini.

Mahasiswa Sirojul Falah itu menjelaskan bahwa seharusnya kegiatan nobar dan diskusi film tersebut seharusnya diadakan oleh mahasiswa-mahasiswa hukum, akan tetapi karena banyaknya mahasiswa sirojul falah yang menginginkan nobar dan diskusi tentang film tersebut.

“Hal ini ditunjukan banyaknya antusias mahasiswa dalam acara tersebut” tuturnya. 

NOBAR & Diskusi ini membahas tentang potret persoalan demokrasi dan Politik yang terjadi saat ini, bagaimana putusan MK beberapa waktu lalu, dan patut  seharusnya sebagai seorang Mahasiswa kita melihat banyak persoalan kemunduran demokrasi & menurunnya Politik Indonesia saat ini hanya untuk kepentingan semata. 

Benar sekali yang di jelaskan di dalam buku "bangsa yang mati karena politikus, bahwa politik di Indonesia ini jauh terbelakang dari bangsa-bangsa yang besar. Jadi seharusnya kita sebagai mahasiswa kita bisa melihat secara rasional di antara ketiga calon presiden dan wakil presiden ini mana yang mampu memimpin & mana yang tidak mampu, sangat di sayangkan ketika kepentingan membutakan segalanya.
"Dengan Nobar & diskusi ini, BEM PTNU Daerah/Wilayah Bogor/Jawa Barat & Departemen Luar Negeri  mencoba membantu memperjelas masalah yang dihadapi Demokrasi & Politik, terkhusus Mahasiswa STAI Sirojul Falah untuk terus mengedepankan Berfikir secara Rasional bahwa ketika peraturan di tubruk hanya untuk kepentingan semata tidak ada kata lain selain 'lawan'," pungkas Fattah Razaq.

Penulis : Nurlaela Sari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline