Lihat ke Halaman Asli

Nur Kolis

Saya adalah seorang pembelajar dan pengembara

Petualangan Menemukan Anggrek Bulan

Diperbarui: 27 Agustus 2022   15:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Petualangan Menemukan Anggrek Bulan

            Di dalam hutan tropis yang lebat menghijau mekarlah kelopak bunga Anggrek Bulan berwarna merah muda yang bergelantungan di ranting sebuah pohon yang sangat besar. Tak hanya satu bunga Anggrek, di pohon raksasa tersebut banyak sekali bunga Anggrek yang tumbuh menempel di setiap rantingnya. Selain bunga Anggrek, pohon besar itu  juga menjadi rumah bagi sekawanan burung kutilang yang setiap hari berkicau merdu menciptakan suasana semakin syahdu, apalagi saat pohon besar itu selesai diguyur hujan, air yang menetes dari dedauan pohon dan juga dari kelopak bunga Anggrek menambah kedamaian yang berlipat-lipat bagi setiap mata yang memandangya.

            Adanya pohon besar yang dipenuhi bunga Anggrek yang indah itu menjadi kabar yang tersebar luas di kalangan masyarakat desa yang terletak di sebuah lembah di kaki gunung yang menjulang sangat tinggi. Pohon besar yang penuh dengan bunga Anggrek bulan itulah yang selalu menjadi keinginan besar Adhin untuk dapat melihatnya secara langsung. Adhin adalah seorang gadis desa berumur 11 tahun yang memiliki wajah rupawan, ia adalah gadis yang suka bertualang menjelahi keindahan alam.

            "Mama, Adhin ingin pergi ke hutan melihat bunga Anggrek", permintaan Adhin kepada mamanya di pagi hari.

"Tidak mama izinin, Adhin kan minggu depan ada ujian sekolah, Adhin harus banyak belajar", sahut mama Adhin menjawab.

"Tapi Ma, Adhin kan ingin banget melihat bunga Anggrek itu, Adhin janji koq kalau nanti ujian Adhin akan mendapatkan hasil yang bagus".

"Bener nih?", tanya mama kepada Adhin.

"Iya.. janji deh". Jawab Adhin sambil memelas.

"Baiklah, mama izinin kamu untuk melihat Anggrek itu tapi dengan satu syarat",

"Apa Ma syaratnya..?" tanya Adhin kepada mamanya penasaran tentang syarat itu.

 "Adhin boleh pergi melihat bunga Anggrek itu asalkan ditemani paling enggak atau minimal lima teman", mama menjawab pertanyaan Adhin sambil mengangkat tangan kanannya dengan membuka lima jari untuk memperjelas jawabannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline