Lihat ke Halaman Asli

Listrik Pulsa: Tekhnologi Separo Hati

Diperbarui: 18 September 2015   17:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="dokumen tamandhikasidoarjo.com"][/caption]

Sore itu, saya mendengar suara bip berkali kali terdengar dari meter listrik yang baru saya pasang karna listrik lama tak cukup lagi menanggung beban listrik toko . Setelah saya dekati, ternyata led berwarna merah menyala yang menandakan jumlah kwh tinggal beberapa meter saja. Lebih dekat lagi, saya melihat angka 2.00 yang berarti tersisa 2 meter saja tidak cukup untuk “mengarungi” malam karna tingginya beban.

Berhubung meter baru berbasis Pulsa, maka segera saya bergegas ke konter pulsa dan Hp terdekat untuk isi ulang listrik. Sementara dering bip bip terdengar semakin intensif, meski lirih namun bagai jarum yang menusuk nusuk telinga karna uniknya gelombang suaranya . Selesei transaksi, bukannya kita berleha leha karna suara yang menusuk telinga itu tak mau berhenti sebelum “chalangge ke dua ” untuk memasukkan berderet deret angka melalui tombol angka dengan ukuran super kecil di meter listrik. Jika beruntung, satu kali input langsung sukses. Jika ada kesalahan angka baik dari konter pulsa yang salah menuliskan satu angka, ataupun karana ketergesaan kita memasukkan angka maka kita dipaksa bolak balik mengulang proses input untuk hak yang sudah kita beli namun tak bisa kita nikmati karna salah input.

Poin saya di luar kontroversi token adalah, pelanggan listrik sudah bersedia membeli listrik dengan cash di muka sebelum listrik itu dipakai artinya PLN tak perlu mengeluh dengan investasi doble dengan memberikan hutangan listrik kepada pelanggan dan biaya tambahan yang mungkin timbul dari proses penghitungan manual dari meter ke meter pelanggan se Indonesia yang membutuhkan banyak pekerja sebelum tagihan itu muncul di slip tagihan . Seyogyanya dengan pelbagai “efisiensi” tersebut, pelanggan tak perlu susah payah untuk memasukkan angka angka itu secara manual. Melainkan secara otomatis layaknya pulsa HP , kw meter listrik masuk ke nomor Identitas Pelanggan yang juga secara susah payah kita simpan dan lagi lagi kita disuguhi dengan berderet angka panjang .

Nurkholis Ghufron

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline