Lihat ke Halaman Asli

In Action: Bulan Sabit Merah

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1354488534676825114

Bulan Sabit Merah in Action (pribadi) Suatu ide itu hendaknya dimulai dari diri sendiri, begitu pula ketika saya mencanangkan agar hijrahnya logo dari Red Cross ke Red Crescent dari akar rumput Islam , saya pun mulai mencetak dan memberikan secara gratis kepada aktifis Muslim akar rumput. Karana terbatasnya dana, belum banyak yang saya cetak. Tapi itu tidaklah masalah karana permulaan yang baik adalah setengah dari kemenangan. Dalam literatus Islam, seorang yang memulai ide yang baik akan mendapatkan status yang  tidak bisa digoyahkan oleh penerusnya walaupun penerusnya mempunyai kelebihan lebih banyak. Ibarat gedung, walaupun bangunan yang berdiri bertingkat 100 nan megah , fondasi yang diataSnya menancap bangunan tadi mempunyai status yang tidak bisa disingkirkan oleh kemeggahan  bangunan. Karna tanpa fondasi maka semua itu tak akan berdiri. Tidaklah mengherankan kalau berbagai perlombaan untuk mewujudkan suatu fondasi ilmu pengetahuan di era keemasan Islam pada abad pertengahan mencapai puncaknya yang belum tertandingi sampai sekarang ini. Parameter tak tertandingi itu jika dilihat dari minimnya sarana dan prasarana, bayangkan untuk melakukan riset membuat peta bumi , AlKhowarizmi tidak dilengkapi dengan kecanggihan alat seperti sekarang ini. Padalah buku "Shurotul Alrdhi" ini dilengkapi dengan daftar bujur dan lintang termasuk di dalamnya rangkuman cuaca kemudian didalamnya ada pendekatan geografi  modern dengan Kota-Kota, Gunung, Laut, Semua Pulau dan Sungai. Belum lagi angka nol yang beliau temukan, tanpa angka ini mungkin saja komputer tak akan pernah seperti sekarang ini, karna seluruh komponen komputer menggunakan hitungan yang didalamnya melibatkan angka nol. Sebagaimana dalam literatur Islam, sehebat ahli matematika abad inipun tak akan bisa menandingi kehebatan sang penemu angka nol dan sekaligus peletak batu pertama Al Jabar ini. Sekaranglah momennya bagi Ummat Islam tanpa diskriminasi dan dichotomi Abangan atau ijoan, Ktp maupun santri , untuk memelopori hijrahnya dari logo Red Cross ke Red Crescen secara sukarela sehingga predikat ini akan dikenang oleh orang-orang setelah kita. Nurkholis ghufron

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline