Lihat ke Halaman Asli

Road To Mecca 16: Carilah Istiqomah dan Bukan Karomah

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13533743951779842239

Sholat berjamaah di Masjidil Haram : Membentuk pribadi yang istiqomah.

13533733631561307757

Masjid Agung Jombang di Waktu Subuh.

13533735711515691476

Usai sholat berjamaah di Masjid Nabawy. Arbaiin membentuk jiwa istiqomah pada individu jamaah  maupun calon jamaah haji. Beberapa orang jamaah haji ada yang sengaja mencari khoriqul 'adah atau kejadian yang luar biasa atau dalam bahasa umum karomah.  Tidaklah salah memang dalam mendapatkan karomah karna itu bentuk pertolongan dan anugrah Allah kepada hamba Nya namun hendaknya fikiran tidak ditujukan kepadanya melainkan kepada keistiqomahan dalam ber amal sehingga pada gilirannya nanti karomah akan "otomatis" direngkuh. Para ahli sufi mengatakan bahwa "Istiqomah lebih baik dari pada seribu karomah". Dengan Istiqomah maka akan mendapatkan karomah namun dengan karomah belum tentu akan menemukan istiqomah.Kontek ini jika dikaitkan dengan ibadah Haji  sangat berkaitan erat dengan mendapat kemabruran haji sekaligus mempertahankannya, mendapatkan predikat haji mabrur adalah salah satu bentuk karomah atau kemulyaan dari Allah dan mempertahankannya pada sepanjang hidup kita adalah pengejawantahan dari  istiqomah. Ada Jamaah haji yang  mengungkapkan dengan bangganya atas prestasi "mencium hajar aswad" sebagai bentuk dari karomah dari Allah SWT namun pada saat yang sama yang bersangkutan meremehkan teman sejawat yang tak mampu mencium hajar aswad padahal menciumnya adalah sunnah sedangkan menyakiti sesama Muslim dengan perkataan dan perbuatan adalah haram hukumnya. Ironi memang meraih ibadah sunnah dengan melakukan perbuatan haram sekaligus. Dengan demikian hendaknya kita menjadikan istiqomah menjadi prioritas dalam merengkuh Karomah dari Allah SWT. Nurkholis ghufron.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline