Banyak cara Allah menunjukkan kebesaran Nya, diantaranya adalah melindungi manusia-manusia yang akan menjadi pengusung skenario Nya. Dengan cara paling mustahil bagi manusia sekalipun, akan tercapai dengan kehendak Nya. Nabi Musa Alaihissalam dihanyutkan pada sungai Nil Mesir untuk menghindari pembunuhan bayi laki besar-besaran oleh Raja terkuat yang mengaku sebagai tuhan pada waktu itu, namun bayi itu malah masuk ke istana Fir'aun dan menjadi bagian dari keluarga istana, suatu alur cerita yang cukup menegangkan kalau saja plotnya bikinan sutradara manusia. Namun bagi Allah itu hal yang kecil sekali dan seiring waktu , Nabi Musa akhirnya keluar dari istana dan kembali sebagai sang pendakwah raja lalim tersebut yang beberapa puluh tahun yang lalu seharusnya bisa membunuhnya namun karna perlindungan Tuhan maka hal itu tidak boleh terjadi.
Allah berfirman : " Kalaulah bukan karna perlindungan Allah segolongan manusia atas yang lain maka akan hancurlah seluruh manusia."
Nabi Muhammad Saw sedari awal mendapat ancaman pembunuhan yang bertubi-tubi mengalahkan seluruh rasul dan nabi. Percobaan pembunuhan kepada beliau datang bagaikan gelombang laut silih berganti namun semakin besar percobaan jahat dan permusuhan maka semakin besar pula pertolongan Nya. Kalaulah difikir dengan akal sehat manusia tentu akan tiba pada suatu konklusi bahwa Nabi Muhammad tak akan bertahan dan ajaran beliau akan hilang diterpa angin padang pasir.
Kita kembali ke topik Israel dalam kontek ke kinian. Seluruh negara Arab pernah melakukan perang besar besaran melawan Israel dan mereka tidak pernah sekalipun memenangkan peperangan secara meyakinkan. Walaupun dalam perang yang terakhir ada klaim Mesir hampir memenangkan jalannya pertarungan darat dan udara namun dalam kenyataanya Israel masih mampu melakukan serangan balasan yang mematikan. Saya bukan analis peperangan , dengan semangat nasionalisme yang dikobarkan Arab ternyata mereka berperang dengan separo hati dan mereka mengandalkan keunggulan tekhnologi dan jumlah melawan Israel sedangkan di fihak Israel , tentaranya berperang dengan sepenuh hati dan mengandalkan spiritualitas atas sedikitnya jumlah dan tekhnologi yang kurang lebih kalah banyak dibandingkan seluruh negara arab yang berkoalisi Itulah sebabnya ketika kekalahan Israel melawan Hizbullah, Rabbi Yahudi kurang lebih mengatakan: dulu kamu menang karna kitab ada di dadamu dan sekarang kamu kalah karna kitab ada di dada mereka (Hizbulllah), dulu kamu tidak menyandarkan kemenangan pada alat perang yang canggih dan banyaknya jumlah tentara sehingga sedikitnya jumlah kamu waktu itu bisa mengalahkan jumlah yang lebih besar dan peralatan perang raksasa koalisi Arab pada waktu itu hal mana sekarang di lakukan oleh Hizbullah.
Rabbi Yahudi ini memahami betul faktor kemenangan Israel dalam menghadapi koalisi negara Arab dan mengakui ketidak mampuannya membekuk Hizbullah dan Hamas adalah suatu kekalahan meski bagi yang pro Israel tidak akan menerima pendapat ini. Israel sekarang mendapat dukungan penuh dari Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa dalam menghadapi Palestina. Dukungan mengalir dalam bentuk senjata yang termutakhir dan memiliki fitur yang tidak dimiliki oleh negara kawasan meski produknya sama. Pesawat tempur yang dimiliki Arab Saudi boleh jadi sama dengan yang dimiliki Israel namun, diragukan , akan memiliki fitur yang sama atau lebih canggih. Ada politik yang bermain di balik program-program senjata, namun karana politik butuh uang maka program-program yang sudah dipolitisasi akan dimainkan kembali untuk meraup uang selama yang dimainkan "manggut-manggut" saja.
Apa yang dilakukan Hamas adalah sama dengan yang dilakukan Hizbullah; berpegang teguh dengan spiritualitas yang unggul dan tidak menyandarkan kemenangan pada senjata namun pada Allah SWT walaupun demikian tidaklah mengesampingkan keunggulan senjata. Karna dasar ini Hamas mampu memproduksi roket-roket murah meriah yang terus menerus mengalami perbaikan sedikit demi sedikit baik dari segi jarak maupun keakuratan. Roket-roket murah meriah ini sudah menjadi awal yang cukup baik dalam menguras keringat Israel, bayangkan dengan roket yang harganya puluhan dollar saja harus dihadang oleh sebuah rudalnya Iron Dome yang kabarnya mencapai 381 juta rupiah itupun kalau terhadang kalau tidak ,maka roket-roket itu sudah mampu membikin Israel panas dingin yang membikin adi daya kecil ini kalah secara psikologis.
Dalam pertaruangan ini ada benang putih sederhana yang bisa kita tarik:
Golongan Kecil VS Golongan Besar Hasil
Nabi Musa as Fir'aun Menang Vs Kalah
Israel Koalisi Arab Menang Vs Kalah
Hizbullah Israel Menang Vs Kalah