Lihat ke Halaman Asli

Trimakasih Kompasianers!

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Meski saya sudah meluncurkan blog saya kurang lebih 8 bulan yang lalu dan mendapatkan atensi 11.500 kunjungan namun hanya beberapa kali saya mendapatkan kommen itupun dipicu karna saya kopipaste sebuah artikel dari seorang penulis luar negri. Dia mengancam akan "Mengadili" saya jika tidak menghapus konten tersebut, saya menolak menghapus dengan alasan bahwa ilmu harus dibagi dan sebagai pengopi paste saya sudah minta izin lengkap dengan mencantumkan nama link aslinya. Yup akhirnya dia terdiam ketika saya menjelaskan duduk perkaranya menyangkut filsafat berbagi,dengan menggunakan bahasa Inggris yang terbata-bata dia akhirnya memahami bahasa Inggris saya memang indonesia  banget!!.Setelah itu saya sering menulis artikel untuk blog saya di waktu-waktu senggang. Namun anehnya dari sekian banyak artikel ,seperti menghadapi blog kuburan saja. Tidak ada kommen yang bikin kita senang ataupun sedih.

Semua itu berubah ketika saya bertemu dengan senior saya yang mempunyai gelar S3mprul di kompasiana, beliau melihat saya sering ngeblog dan saya jelaskan apa yang saya alami.

" Wah kalau pengunjung sebanyak itu lumayan, kalau saya masuk di Kompasiana, Mas masuk saja!!"Dia menasehati saya.

"Ok lah kalau begitu..tolong saya dipandu!!"pinta saya.

Yup, ketika saya posting tentang Sara pertama kali saya langsung dibrondong oleh komentar-komentar pedas yang mengejutkan saya. Sampai-sampai ketika saya bertugas sebagai imam taraweh di bulan Ramadhan , beberapa ayat terlupa karna kehilangan konsentrasi yang disulut oleh komentar-komentar itu, para jamaah sholat  tidak memahami kenapa sampai melupakan ayat pendek tersebut.

Begitu  Cak S3mprul kembali ke tempat saya menanyakan" Bagaimana mas ..Kompasiananya.?"

"Wah heboh banget Kompasiana!" Saya memberikan komentar tanpa menyebutkan kejadian "lupa tersebut"  .

Harus diakui bahwa suasana di Kompasiana sangat berbeda dengan di tempat lain, penuh dengan ruang pembelajaran, penuh dengan asah dan asuh. Sebagai penulis amatir , adalah suatu kebahagiaan ketika mendapatkan attensi  baik berupa kritikan maupun pujian. So far ..Trimakasih kompasianers!

Narasi oleh

Nurkholis Ghufron




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline