Lihat ke Halaman Asli

Hormati Ibumu

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang menarik dari kisah Harry Potter? novel anak-anak yang telah difilmkan tersebut telah menyelipkan sebuah adegan menarik sekaligus mengharukan: kekuatan cinta seorang ibu. Voldemort --penyihir hitam paling ditakuti-- tiba-tiba kehilangan seluruh kekuatannya ketika ingin membunuh seorang bayi, setelah sebelumnya berhasil menghabisi orang tua bayi itu. Dunia Mistik menjadi gempar atas kekalahan penyihir tersebut. Ternyata, sampai detik-detik menjelang kematiannya, sang Bunda masih terus berupaya menyelamatkan Harry Potter yang masih bayi itu. Kekuatan cinta seorang Ibu, meskipun sang ibu telah tiada, telah mampu melindungi sang anak dari bahaya. Lepas dari kisah Harry Potter, pernahkah kita menghitung berapa liter beras dan berapa jenis makanan yang telah dimas ak oleh seorang ibu untuk anaknya, berapa meter lantai telah di-sapu dan di-pel oleh seorang ibu, berapa banyak keheningan malam dilalui sang ibu yang terjaga untuk anaknya, berapa kali kedua tangan sang ibu terangkat ketika berdo'a, dan berapa banyak air mata mengalir ketika sujud mendo'akan kebahagiaan dan keselamatan anaknya. Sang Ibu telah bertahun-tahun menjelma menjadi perawat untuk penyakit batuk, demam, flu, cacar, ataupun sekedar luka di kaki akibat terjatuh. Ketika seorang sahabat Nabi ber-thawaf mengeliling Ka'bah sambil menggendong ibunya yang sudah sepuh, ia bertanya pada Rasul yang mulia, "Sudahkah terbayar lunas semua jerih payah ibuku?" Rasul yang mulia menjawab, "Tidak!, bahkan untuk menandingi rasa sakitnya saat melahirkan engkau pun tidak terbayar!" Dalam bahasa lain, andaikan, sekali lagi, andaikan saja anda mempunyai gunung emas yang kemudian anda berikan semuanya berikut seluruh perbendaharaan harta anda yang lain untuk mengganti semua yang telah dilakukan oleh seorang ibu, niscaya itu semua belum mampu membayar satu malam saja saat-saat ibu mengasuh anda. Tidak pernah ada kata "cukup", "lunas", "terbayar" untuk membalas cinta seorang ibu. Kita durhaka pada bunda bila bunda tinggal di rumah kecil dan bocor disana-sini, sementara kita tinggal di tempat yang nyaman; kita berdosa bila kita menikmati makan siang yang lezat dan penuh gizi sementara bunda hanya memakan seadanya; kita berdosa bila menghitung biaya sekolah anak dan karena itu menghindar membelikan obat bagi bunda yang tengah sakit; kita tergolong anak durhaka bila kita sanggup piknik atau jalan-jalan dengan isteri namun selalu saja punya alasan untuk tidak mengunjungi atau bersilaturahmi ke tempat bunda (atau berziarah ke kuburannya bila bunda telah tiada). Jangan gunakan logika untuk berkhidmat pada bunda. Balas cintanya dengan cintamu. Kenapa? Karena "Ridha Allah terletak pada ridha orang tua," begitulah ajaran agama kita. Bagaimana kita bisa membagi cinta kita untuk keluarga, pekerjaan, dan sekaligus untuk ibunda? Jawabannya adalah: kita tidak pernah membagi cinta; tetapi kita selalu melipatgandakannya. Balaslah kekuatan cinta ibunda dengan ketulusan cinta kita; insya Allah --seperti diilustrasikan dalam kisah Harry Potter di atas-- cinta sang bunda akan terus melindungi kehidupan kita. Sebagaimana nabi isaas yang ketika masyarakat pada waktu itu hendak meminta penjelasan tentang status anaknya maka nabi isa dengan kehendak Allah swt berkata 32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Episode berbicaranya nabi Isadalam ayunan inilah yang tidakada dalam kita injil atau kitab kitab kuno lainnya, karna alquran adalah mukjizat kalam Allah yang merekam kejadian terbuka maupun tersembunyi, poin wahyu Nya kepada Hambanya yang sholih isa almasiih adalah beliau mendapatkan keberkahan karna doa seorang ibu…karna beliau adalah manusia yang membutuhkan barkah dan doa orang lain terutama ibunya yang bernama Maryam dan kelak di padang makhsyar beliau juga berderert dengan para manusia lainnya dengan keadaan telanjang tanpa busana menanti keputusan yang maha dahsyat Allah swt untuk ditanyai tentang kenapa sebagaian manusia mempertuhankannya, apakah karana beliau menyuruh atau orang lain yang memanipulasi wahyu. Ya beliu sudah pasti akan ditanyai dan beliau sudah pasti akan menjawab sebagai berikut sebagai mana Firman Allah dalam Al Qur’an” Al maidah ayat 116 116. Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?." Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib." semoga dengan bakti kepada kedua orang tua kita , menjadikan kita diberkati oleh Allah, bukan kiyai,bukan para nabi bukan pula orang suci tempat mendapatkan keramat dan berkat.tapi kepada ibu kitatempat kita mencari "Ya Rabb, ampuni dosa kami dan dosa kedua orang tua kami, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangi kami sewaktu kecil" Alllahummaighfirlanazunubana waliwaa lidaynaawarkhamhumakama robbayaanashighoro disadur dari Nadirsyah hosein. Nurkholis Ghufron

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline