Lihat ke Halaman Asli

Nur Kholifatul zakiyah

Mahasiswa Universitas Airlangga

Kenali Perbedaan Kompres Panas dan Kompres Dingin dalam Mempercepat Penyembuhan

Diperbarui: 12 Juni 2024   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Editing with canva by Me

    Sebagian orang mungkin tidak asing dengan yang namanya kompres panas dan kompres dingin. Tanpa kita sadari, kita sering menggunakan kompres tersebut dalam mengatasi masalah kesehatan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita. Namun, ada beberapa orang yang memang belum mengetahui manfaat dari kedua kompres tersebut bagi tubuhnya. Dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada di kehidupan, terdapat perbedaan pengunaan antara kompres panas dan kompres dingin. Kompres panas atau terapi panas merupakan terapi yang bisa digunakan untuk meredakan rasa sakit, nyeri haid dan nyeri sendi dalam tubuh dengan meningkatkan aliran darah. Sementara itu, kompres dingin atau terapi dingin (cryotherapy) digunakan untuk meredakan bengkak, rasa nyeri dan peradangan akibat cedera dengan cara memperlambat aliran darah. 

    Masyarakat sering kali bingung dan salah dalam memberikan kompres panas atau dingin terutama pada anak yang demam. Padahal kompres dingin yang diberikan pada anak demam itu sebenarnya tidak begitu efektif. Hal ini disebabkan adanya kontak tubuh dengan air dingin (es) yang akan membuat pembuluh darah menciut (vasokonstriksi) sehingga menyulitkan pengeluaran panas. Selain itu, air dingin/ es yang ditempelkan ditubuh dapat menyebabkan thermostat di otak (hipotalamus) salah dalam memberi perintah yang mana perintah tersebut seharusnya menurunkan suhu berubah menjadi menaikkan suhu hanya karena benda dingin yang menempel ditubuhnya. Sebaliknya pada saat diberikan kompres panas (air hangat), di dalam tubuh akan terjadi perbaikan sirkulasi dengan cara melebarkan pembuluh darah. Kemudian suhu tubuh akan menurun dengan cara mengirim rangsangan ke pusat pengaturan suhu atau hipotalamus posterior bahwa suhu luar lebih rendah dari suhu tubuh sehingga terjadi pengeluaran panas dan suhu tubuh menjadi turun. 

    Selain itu, pada seorang atlet atau petinju pastinya pernah mengalami luka lebam atau pembengkakan di tubuh terutama pada area wajah. Mereka biasanya mengobati area bengkak dan meredakan rasa nyeri yang ada di tubuh nya dengan menggunakan kompres dingin. Kompres dingin sering digunakan untuk cedera akut yang terjadi dalam 24 -- 48 jam setelah terjadinya cedera. Kompres dengan suhu rendah dapat merangsang penyempitan pembuluh darah dan memperlambat aliran darah yang keluar dari pembuluh darah kecil yang pecah menuju ke area cedera. Hal ini dapat membantu meredakan peradangan (inflamasi) dan kerusakan pembuluh darah akibat cedera atau keseleo. Air dingin atau es juga dapat menurunkan aliran darah yang kemudian akan menyebabkan berkurangnya zat-zat perangsang inflamasi, sehingga dapat mengurangi bengkak dan rasa nyeri. Sementara itu, kompres panas hanya dapat digunakan untuk meredakan rasa nyeri tanpa peradangan yang sudah berlangsung lama (kronis) misalnya, nyeri haid dan nyeri sendi.

   Oleh karena itu, penting untuk kita mengenali perbedaan antara kompres panas dan kompres dingin dalam mempercepat proses penyembuhan agar tidak salah dalam mengobati sakit dan rasa nyeri. 

Sumber Referensi:

- https://www.alodokter.com/kompres-panas-inilah-perbedaannya-dengan-kompres-dingin

- https://herminahospitals.com/id/articles/

- https://hellosehat.com/kebugaran/cedera-olahraga/kompres-hangat-dan-dingin-saat-cedera/

-https://jurnal.akperrscikini.ac.id/index.php/JKC/article/download/83/76

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline