Lihat ke Halaman Asli

Nur Kholifah

Mahasiswa PAI'19 IAIN JEMBER

Pendidikan dalam Pandangan Filsafat Pragmatisme dan Pemikiran Tokoh-tokohnya

Diperbarui: 7 Juni 2020   06:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalammualaikum temen temen. Dalam artikel kali ini kita membahas sedikit tentang pendidikan dalam pandangan filsafat pragmatisme. Nah sebelum kita lanjut membahas itu, ada yang tau gak filsafat pragmatisme sendiri itu apa? Pragmatisme adalah aliran yang lebih menekankan pada tindakan manusai dari pada pemikira manusia. Nah aliran ini juga berpandangan bahwa ciri ciri kebenaran sesuatu itu apabila sesuatu itu dapat berguna bagi kehidupannya yang nyata. Kebenaran tersebut bersifat relatif. Nah setelah kita tau sedikit tentang pengertiannya. ada juga pemikiran dari para tokoh- tokoh pragmatism ini. Yuk langsung aja scroll kebawah buat baca. Selamat membaca temen temen.

Nah aliran mengajarkan bahwa yang benar itu adalah semua sesuatu yang terbukti dan nyata adanya dan melihat hasilnya secaa praktis. Aliran ini menggunakan logika pengamatan sebaai dasar, karena yang ditampilkan manusia dalam dunia nyata itu fakta, dan tak dapat terpisahkan. Dalam aliran ini terdapat beberapa pemikiran dari para tokoh filsafat pragmatisme diantaranya :

1.Charles Sandre Peirce, Peirce mengemukakan suatu hal tentang teori dalam aliran ini yaitu teori arti. Ia membentuk teori-teori modern tentang arti dengan mengusulkan suatu teknik dalam menjelaskan pikiran. Menurutnya hal ini dapat ditemukan jika kita menempatkan pikiran kita pada percobaan dan mengamati hasilnya. Ide-ide yang dapat terungkap adalah  ide-ide yang ditempatkan dalam percobaan atau eksperimental serta dapat mengambil hasilnya. Menurut peirce pragmatisme adalah suatu ajaran yang mengatakan bahwa suatu teori itu benar, apabila teori itu mampu menghasilkan sesuatu. Kebenaran suatu pernyataan itu dapat dipercaya dan mempunyai kebenaran praktis dalam kehidupan sehari-hari.

2. William James, Ia berpendapat bahwa konsep kebenaran yang diyakini itu tidak ada kebenaran yang mutlak yang berlaku umum, besifat tetap, berdiri sendiri, dan lepas dari akal tersebut. Sebab pengalaman manusia itu berjalan terus. Segala sesuatu yang kita anggap benar dalam perkembangan perjalanan itu senantiasa berubah.

3. John Dewey, Ia berpendapat bahwa kurikulum pendidikan itu harus dibuat atau dirancang sesuai dengan kenyataan yang ada. Metode yang ia gunakan adalah learning by doing yang berfokus pada keaktifan peserta didik. Menurutnya ide atau gagasan atau pikiran merupaka alata atau instrument untuk mengatasi persoalan yang ada pada kehidupan manusia. Dan yang menentukan kulalitas pemikiran seseorang adalah pendidikan. Maka dalam merealisasikan pendidikan guru harus memiliki ide atau gagasan yang sesuai dengan latar belakang peserta didik dalam linkungannya.

Nah setelah kita baca keseluruhan dari isi artikel ini, kita jadi tau bagaimana pandangan aliran pragmatisme ini terhadap pendidikan, kita juga jadi tau pemikiran setiap tokoh dalam pragmatisme sangatlah beragam dalam memandang pendidikan. Terima kasih semuanya yang udah baca dan mampir di artikel aku. Cukup sedikit ya pengetahuan dari aku. Jangan lupa, jika kalian merasa artikelku ini bermanfaat dan mudh dipahami, jangan lupa beri rating dibawa ya. Dan apabila kalian punya kiritik dan saran bisa langsung komen dibawah. Ketemu di next artikel yaa..

Wassalammualaikum temen temen




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline