NAMA : NUR KHOLIFAH
NIM : 43221010004
DOSEN PENGAMPU : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB
Belajar tentang ajaran nenek moyang Jawa, saya semakin kagum pada mereka. Ilmu yang mereka berikan bukanlah anti-agama, tetapi relevan dan memperkaya pemahaman kita tentang agama. Sayangnya, masih banyak yang meremehkan ajaran nenek moyang orang Jawa ini. Beberapa bahkan menuduhnya sebagai syirik, takhayul dan takhayul. Nenek moyang kita dipercayai sebagai paranormal yang dapat membangun candi Borobudur dan Prambanan serta membangun bangunan yang akurat secara geometris dan geologis.
Bagi orang Jawa sangat tepat memasukkan Islam (tasawuf) yang kaya akan aspek mistik. Orang Jawa tidak bingung dengan ajaran mistik yang terkandung di dalamnya. Namun, orang Jawa telah berhasil menyederhanakan ajaran mistik tersebut dengan istilah dan frasa yang sederhana dan mudah dipahami. Orang Jawa memiliki filosofi untuk menuntun hidupnya menuju kesempurnaan. Salah satunya adalah "Sedulur Papat Limo Pancer".
Filosofi ini membimbing orang untuk menghargai dan mengendalikan emosi mereka selama aktivitas dan dalam menghadapi masalah sehari-hari. Sedulur Papat mewakili empat emosi atau keinginan manusia yang terdiri dari marah (murka), lawwamah (rakus), supiah (nafsu), dan mutmainnah (kebaikan). Limo Pancer merepresentasikan diri manusia sebagai pengontrol empat emosi.
Sedulur Papat Limo Pancer dapat diartikan sebagai sahabat gaib yang menemani manusia sejak dalam kandungan hingga lahir. Orang Jawa juga percaya bahwa ketika seorang bayi lahir, Akan ada 4 saudara kandung lainnya yang akan bersama-sama.
Terdapat 4 malaikat didalam Sedulur Papat Limo Pancer, yaitu : Malaikat Jibril, Malaikat Mikail, Malaikat Isrofil, Malaikat Izroil. Keempat malaikat tersebut ditugaskan oleh Allah untuk menjaga kita didalam Rahim, Serta dilambangkan sebagai Air Ketuban, Plasenta, Darah dan Pusar. Sebutan Sedulur Papat Limo Pancer digunakan oleh masyarakat Jawa sebagai peninggalan budaya karya-karya Sunan Kalijaga pada abad ke-15 dan ke-16 dianggap satu abad. Istilah ini pertama kali ditemukan dalam Suluk Kidung Kawedar, Kidung Sarira Ayu pada bait 41-42. Sedulur Papat Limo Pancer diyakini sebagai satu kesatuan manusia yang terdiri dari 4 hal dan 5 hal, yaitu:
1. Kakang Sawah