Lihat ke Halaman Asli

Nur Khofifah

UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan

"Mengapa Aku" Kehilangan Arah Tanpa Tujuan

Diperbarui: 16 Oktober 2024   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kehidupan adalah suatu hal yang tetap harus dijalani meski dalam keadaan yang tidak kita inginkan. Ada fase kehidupan dimana kita terjebak dalam keadan yang terguncang, cemas, takut, atau bahkan gundah gulana antara ingin hidup dan mengakhiri hidup merupakan masalah yang seringkali dihadapi manusia.Tapi, perlu diingat bahwa kita berada di dunia karena keinginan kita sendiri. Betul sekali, itulah perjanjian kita dengan Tuhan kala itu.

Perjanjian ini adalah perjanjian yang sangat agung. Namun, acap kali kita lupa dengan hal ini sehingga untuk mengingatkan kembali Tuhan menurunkan ayat yang menerangkan tentang tujuan "mengapa" kita diciptakan. Bahkan dengan sangat baik-Nya, Tuhan pun memberikan petunjuk kehidupan yang baik melalui al-Qur'an. Petunjuk inilah yang kemudian harus menjadi pegangan manusia dalam mengarungi kehidupan selama di dunia ini.

Perlu kita ketahui bahwa tidak ada petunjuk paling baik dan benar kecuali itu dari Tuhan. Bagaimana bisa kita ingin memiliki kehidupan yang baik, nyaman, aman tapi tidak mengikuti petunjuk dari Tuhan?. Bagaimana bisa kita menginginkan kehidupan yang tunduk kepada kita dan bukan kita yang tunduk kepada dunia tapi kita mengabaikan dan meninggalkan petunjuk yang telah diberikan Tuhan?  Mengapa kita tidak membuka petunjuk itu? Mengapa kita tidak memamhami dan mengikuti petunjuk itu? Mengapa kita mempermasalahkan sesuatu yang penyebabnya adalah kita sendiri yang tidak mau megikuti alur dan petunjuk kehidupan? Mengapa kita terlalu sibuk mengejar dunia sehingga mengabaikan Tuhan? Mengapa kita terlalu sibuk memikirkan ucapan orang lain sehingga mengabaikan firman Tuhan? Kemana saja kita selama ini? Apakah belum cukup beban dunia yang kamu rasakan saat ini?. Kembalilah kepada Tuhan. Perbaikilah hubungan kita dengan Tuhan. Ialah yang Maha kuasa atas segala sesuatu. Jika kepada yang Maha Kuasa saja kita tidak patuh dan menjauh, maka kepada siapa lagi kita dapat menghialngkan beban ini?

Percayalah, Tuhan sangat mencintai kita. Tuhan tidak menginginkan kita mengemban beban terlalu berat dan terlalu lama. Tuhan tidak ingin kita terlalu sibuk, terlena, dan tertipu oleh dunia serta orang-orang yang seakan-akan mencintaimu. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah yang paling mencintai kita dan menginginkan kita hidup dalam keadaan sukses serta bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline