Lihat ke Halaman Asli

Penyembuh Luka

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

OLEH NURJANAH ISHAQ

Hidup damai adalah impian

Hidup nyaman harapan tiap insan

Tapi…mungkinkah itu harapan semu…

Lihatlah mereka disana

Selalu didera pilu, sakit, perih dan dendam masa lalu

Begitu jelas terngiang disetiap iringan waktu…

Tak peduli waktu terus berlalu

Tak peduli tahun terus berganti

Mereka tak peduli dan takkan peduli

Yang mereka mau hanyalah kebenaran

Keadilan, dan reparasi yang jelas

Demi pemenuhan hak-hak mereka

Wahai penguasa yang berada di singgasana

Liriklah sedikit nasib mereka yang terhina

Jangan biarkan kepedihan melanda mereka

Menciptakan luka yang menganga

Tapi…taburkanlah penyembuh luka

Sehingga hidup terasa bermakna

Luka lama menjadi sirna

Menyongsong hari yang ceria

Semua menantipenuh suka cita

BERJUANG DEMI KEADILAN

Malam kelam ditutup awan

Berkabut hitam…kelam tanpa cahaya bintang

Hati resah meratap pilu

Terasa bagai tertusuk sembilu

Kesepian melanda kota

Kesunyian mehantui masa

Gerak langkah terasa berat

Mengingat masalah begitu sekarat

Senyap…tak bergeming

Diam…tak berkutik

Nasib di ujung pena

Semua tak mampu bicara

Melawan seolah dosa

Bertindak seolah jadi pendusta

Bergerak tak berdaya

Iringan langkah jadi gontai

Takut jabatan akan dibantai

Sampai kapan akan bertahan

Sebab waktu terus berjalan

Mulailah kawan atur barisan

Berjuang demi keadilan

Menatap hari depan dengan gemilang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline